Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat peran masyarakat dalam berpartisipasi menjaga kawasan konservasi perairan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat dengan menyerahkan bantuan peralatan kepada Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) Poseidon Diver Mentawai.
 
"Dengan adanya bantuan ini, diharapkan dapat membantu sekaligus mempercepat pemantauan khususnya terumbu karang di zona inti Kawasan Konservasi Selat Bunga Laut di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang telah ditetapkan sejak tahun 2018,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dalam keterangan resminya, Minggu.
 
Bantuan KOMPAK yang diserahkan terdiri dari peralatan dokumentasi seperti kamera, sea frog housing, memori penyimpanan dan peralatan selam lainnya.
 
Bantuan ini, lanjut dia, merupakan bentuk komitmen dan dukungan KKP sebagai salah satu upaya percepatan peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dan pengelolaan jenis ikan terancam punah dan/atau dilindungi baik di dalam maupun di luar kawasan konservasi.
 
Sementara itu, Plt. Kepala Balai Pengelola Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang Rahmat Irfansyah mengungkapkan, bantuan ini merupakan bentuk kepercayaan pemerintah sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan sebaik mungkin.
 
“BPSPL Padang tentunya akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap ketersediaan dan pemanfaatan barang bantuan,” jelas Irfan.
 
Diketahui, Poseidon Diver Mentawai merupakan kelompok masyarakat yang berbasis di Desa Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Mentawai.

Ketua Poseidon Diver Mentawai Velando Fabrizio menegaskan, melalui bantuan yang diterima, pihaknya berkomitmen untuk menjaga dan memanfaatkan bantuan yang diberikan KKP.

Adapun upaya yang dilakukan KKP tersebut, sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, KKP terus mendorong kelompok penerima bantuan selalu menjadi garda terdepan dalam membangun sektor kelautan dan perikanan melalui berbagai aksi perlindungan dan konservasi.

Baca juga: KLHK sebut kawasan konservasi di Indonesia kian ramai pengunjung
Baca juga: KKP buka peluang kerja sama bangun kawasan konservasi
Baca juga: KKP: Faktor alamiah hingga manusia jadi ancaman ekosistem penyu

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023