Padang (ANTARA) - Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengatakan alat berat selalu disiagakan di daerah rawan longsor sebagai langkah antisipasi dalam mengamankan pelaksanaan mudik Idul Fitri 1444 Hijriah.

"Penerapan one way sistem tersebut akan berlaku pada H-3 dan H+3 lebaran dari pukul 12.00-16.00 WIB. Sistem one way Padang-Bukitinggi ini dimulai dari Simpang Tiga Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman," kata dia di Padang, Senin.

Ia mengatakan arus sebaliknya, pengendara diarahkan ke Jalur Malalak Kabupaten Agam yang memang dikenal dengan rawan longsor dan sering berkabut.

Menurut dia sejauh ini sejumlah pihak terus bekerja mempersiapkan jalur ini menjadi layak untuk dilalui pada hari pelaksanaan arus mudik nantinya.

"Kita minta masyarakat dapat memahami dan membaca petunjuk dari pemberlakuan sistem satu arah ini," kata dia.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menegaskan pemerintah provinsi telah mengantisipasi apabila bencana longsor terjadi di Jalur Malalak.

Ia mengatakan saat ini sejumlah alat berat telah berada beberapa titik di jalur itu yang memang terkenal sebagai kawasan rawan longsor.

Menurut dia penempatan beberapa alat berat hasil koordinasi terkait penggunaan jalur Malalak, melalui sistem satu arah yang dimulai pukul 12.00-16.00 WIB.

"Pemilihan jadwal sendiri sampai pukul 16.00 WIB karena jalur Malalak biasa berkabut. Memang diharapkan di atas jam 16.00 WIB normal kembali," kata dia.

Sebelumnya Kapolda Sumbar memprediksi volume arus kendaraan pemudik masuk wilayah Sumbar saat lebaran terjadi tiga kali lipat dari sebelumnya.

"Lonjakan volume kendaraan ini telah diantisipasi dengan penerapan one way sistem. Salah satunya, di Jalur Padang-Bukitinggi maupun sebaliknya.Kebijakan one way sistem Padang-Bukitinggi maupun sebaliknya yang nanti bisa ditempuh (pemudik) sekitar dua atau tiga jam," kata dia.

Ia menyebutkan, one way sistem Padang-Bukitinggi ini perdana diterapkan pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Jika tidak diterapkan, waktu tempuh bisa mencapai tujuh hingga 10 jam.

"Ini kami upayakan, karena ini perdana. Kami koordinasikan forkopimda, ini pertama uji coba, sifatnya fleksibel. Kalau masih ada kepadatan (kendaraan), bisa diperpanjang," kata dia.

Baca juga: Kapolda Jabar: Pemudik jangan paksakan diri jika lelah di jalan
Baca juga: Kendaraan arus mudik masuk rest area Tol KM 487 A Boyolali meningkat
Baca juga: Pemudik dari Kampung Rambutan disarankan tak beli tiket di terminal


Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023