Terobosan gagasan itu juga dibutuhkan untuk mengawal Indonesia berperan signifikan dalam kepemimpinan dunia,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Indonesia membutuhkan terobosan gagasan dan langkah yang dapat memecahkan masalah domestik serta membangun kemandirian dan kedaulatan, kata Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Prof Dr Pratikno.

"Terobosan gagasan itu juga dibutuhkan untuk mengawal Indonesia berperan signifikan dalam kepemimpinan dunia," katanya usai menyampaikan pidato Dies Natalis Ke-63 Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Rabu.

Berkaitan dengan hal itu, menurut dia, UGM akan menuangkan ide atau gagasan perubahan yang diimplementasikan dalam langkah nyata dan menyajikan solusi untuk masalah bangsa.

Ia mengatakan gagasan itu adalah seluruh komponen bangsa bersatu untuk menyelesaikan persoalan rumit yang dihadapi bangsa dan menghindari arus konstelasi persaingan politik yang tidak sehat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

"Ditengah politik yang riuh saat ini, masalahnya kian rumit. Energi kita jangan sampai terkuras oleh kerumitan masalah yang sudah ada, saatnya semua anak bangsa memberikan solusi," katanya.

Menurut dia UGM berencana menawarkan solusi menyelesaikan persoalan bangsa di tengah belum tercapainya kemandirian di bidang ekonomi, pangan, energi, dan obat-obatan kepada calon pemimpin yang akan bertarung dalam Pemilu 2014.

"Kami tawarkan solusi itu pada calon pemimpin, kami ingin tahu respons atau tanggapan mereka. Tawaran solusi itu kami harapkan menjadi kontrak sosial politik," kata Guru Besar Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu.

Ia mengatakan tawaran solutif itu sangat penting untuk diketahui oleh para calon pemimpin dan publik.

"Hal itu perlu karena konstitusi yang berlangsung saat ini telah menempatkan presiden memiliki kekuasaan yang lebih besar dari sebelumnya. Kondisi itu menyebabkan tidak ada kontrol dan pengawasan atas capaian program yang telah dilakukan," kata Pratikno.

Sejarawan UGM Bambang Purwanto mengatakan kepedulian dan kontribusi UGM dalam menawarkan solusi terhadap persoalan bangsa sangat relevan.

"Hal relevan karena nilai ke-UGM-an atau biasa disebut nilai kegadjahmadaan pada dasarnya adalah semangat kebangsaan Indonesia," katanya.

Ia mengatakan nilai tersebut diwujudkan dalam bentuk kepedulian dan tanggung jawab atas masa depan bangsa melalui ilmu pengetahuan dan kebudayaan untuk membangun kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Semangat tersebut, menurut dia, memposisikan ideologi negara Pancasila sebagai kebudayaan sehingga secara historis menjadikan UGM sebagai salah satu simpul dari pusaka kebhinnekaan dan kepedulian.

"UGM bukan semata-mata sebuah institusi pendidikan dan pengajaran tinggi melainkan dimensi ekpresif dan simbolik dari nasionalisme Indonesia," katanya.

(B015*H010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012