Namun, sejumlah porter juga mengeluhkan sedikitnya para penumpang yang memakai jasa panggul mereka jelang Lebaran saat ini.
"Harapannya sih mudik ini rame penumpang, tapi dari awal mulai ada pemudik sedikit juga yang mau memakai jasa kami," kata salah seorang kuli panggul, Dul Karim (50), di Pelabuhan Bakauheni, Selasa.
Ia mengaku, setiap hari di momen Lebaran 2023 ini dalam satu hari hanya bisa mendapatkan uang sebesar Rp150 ribu.
"Kalo pas mudik gini sehari bisa dapat uang sebesar Rp100 hingga Rp150 ribu, tidak menentu sih pak," katanya pula.
Harapan yang sama juga diutarakan salah seorang porter lainnya Jaini (51), berharap penumpang pejalan kaki pada mudik Lebaran 2023 ramai.
"Iya pak mudah-mudahan jumlah yang mudik di tahun ini ramai, dan kami juga bisa menjual jasa kami dan bisa mendapatkan uang untuk keluarga di rumah," kata Jaini.
Sementara berdasarkan pantauan penumpang pejalan kaki di Pelabuhan Bakauheni yang akan menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten pada Selasa pagi hingga siang terpantau lancar normal.
Begitu pula kendaraan, baik bus, truk, minibus maupun sepeda motor yang akan menyeberang di Pelabuhan Bakauheni terpantau masih normal.
Tampak terlihat tidak ada penumpukan kendaraan di kantong-kantong parkir di Pelabuhan Bakauheni, baik di dermaga eksekutif maupun reguler.
Sebelumnya, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Rudi Sunarko mengatakan puncak arus mudik pada Lebaran 2023 ini terjadi pada H-3 hingga H-2 Idul Fitri 1444 H.
Pihaknya mengimbau kepada pengguna jasa penyeberangan agar dapat membeli tiket Ferizy dari jauh hari.
"Jadi kami mengimbau untuk calon pemudik dari Pulau Jawa ke Sumatera dan sebaliknya yang akan menggunakan jasa penyeberangan ASDP untuk membeli tiket dari jauh hari," demikian Rudi Sunarko.
Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Maswandi
Copyright © ANTARA 2023