Sidoarjo (ANTARA) -
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan jika proses evakuasi terhadap salah satu prajurit yang gugur di Timika Papua, Pratu Miftahul Arifin dilanjutkan pada Rabu (19/4) besok, karena kondisinya berada di dalam jurang sedalam 15 meter.

"Lokasinya di dalam jurang sedalam 15 meter sehingga akan dilakukan proses pencarian besok," kata Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Selasa.

Ia mengatakan, hari ini dirinya datang ke Papua untuk melihat dan melakukan evakuasi terhadap prajurit yang mengalami luka tembak akibat serangan kelompok separatis teroris (KST).

"Dari kontak tembak tersebut ada satu orang yang prajurit yang menjadi korban tewas dan lima yang mengalami luka. Yang mengalami luka sudah dilakukan evakuasi dari dibawa ke rumah sakit di Timika," ucapnya.

Ia mengatakan kondisi lima orang prajurit yang mengalami luka tersebut terus membaik dan sudah ada yang bisa berjalan saat menuju ke helikopter saat proses evakuasi.

"Sementara empat orang prajurit, sampai dengan saat ini masih belum ada komunikasi. Kemungkinan mereka bertahan karena lokasi tersebut diduga sebagai markas KST," katanya.

Ia mengatakan pihaknya meningkatkan status dalam operasi tersebut menjadi siaga tempur karena sudah terjadi kontak tembak dalam peristiwa itu.

Yudo tiba di Timika, Papua, Senin (17/4), dan langsung mendengar paparan dari Pangkogabwilhan III, Pangdam XVII/Cendrawasih, Komandan Koopsus TNI, Pangkoarmada III, Danrem 173, dan Danrem 174 terkait situasi di Nduga, Papua.

Di Timika, Yudo di dampingi Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Iwan Setiawan.

Pada Sabtu (15/4), KKB menghadang dan menyerang pasukan TNI saat mereka sedang menyisir daerah Mugi, Nduga, Papua, untuk mencari pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera KKB sejak Februari 2023.

Baca juga: Panglima TNI terapkan operasi siaga tempur di daerah rawan Papua

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023