Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperketat pengamanan jalur keluar-masuk wilayah Poso, Sulawesi Tengah, setelah kejadian penembakan yang menewaskan tiga personel Polri pada Kamis (20/12).

"Pengamanan di wilayah tersebut diperketat, namun kita tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Suhardi Alius, di Jakarta, Jumat.

Mabes Polri juga telah mengirim tim ke Poso untuk melakukan evaluasi dan berencana menambah pasukan pengamanan di daerah itu. Namun Suhardi tidak menyebutkan banyaknya penambahan personel.

"Tim dari Mabes Polri dikirim ke sana untuk melakukan evaluasi pada kejadian kemarin, agar meningkatkan kewaspadaan. Tapi satu hal yang paling penting adalah mengambarkan pada masyarakat bahwa paham tersebut (teroris) masih ada dan harus diwaspadai," katanya.

Pada Kamis (20/12) pukul 10.00 WITA, tiga anggota Brigade Mobil Polri tewas ditembak saat melakukan patroli di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso. Kejadian penembakan itu juga menyebabkan tiga polisi terluka.

Polri menduga pelaku penembakan anggota polisi itu terkait dengan jaringan Santoso alias Abu Wardah, buron teroris kelas kakap yang diduga melakukan sejumlah aksi teror di Sulawesi Tengah.

(S035)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2012