Palu (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum Perumah Rakyat (PUPR) membangun rumah susun untuk mahasiswa Universitas Madako Tolitoli, Sulawesi Tengah, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meringankan beban mahasiswa dalam menempuh pendidikan.

"Kami harap pihak Yayasan Pendidikan Madako dan mahasiswa yang menempati Rusun untuk bersama sama menjaga dan memelihara bangunan serta seluruh fasilitas pendukung lainnya agar dapat dimanfaatkan oleh generasi berikutnya dan bangunannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama," kata Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II, Baktiar, di Palu, Kamis.

Rusun untuk mahasiswa Umada Tolitoli mulai dibangun pada tahun 2022, terletak di Jalan Madako Nomor 1, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli. Pembangunan Rusun dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR melalui Satuan Kerja Penyediaan Perumahan BP2P Sulawesi II.

Rusun tersebut memiliki ketinggian dua lantai dengan unit hunian tipe 24 ada 14 unit hunian, termasuk satu ruang pengelola dan satu ruang serbaguna dengan daya tampung 48 orang.

Rusun tersebut saat ini telah ditempati oleh mahasiswa universitas tersebut. Mahasiswa merespons positif penyediaan hunian tersebut.

Pembangunan rumah susun (Rusun) yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di daerah sangat membantu mahasiswa untuk dapat tinggal di hunian yang layak selama menuntut ilmu dibangku perkuliahan.

Selain bangunan yang berkualitas serta dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, banyak mahasiswa yang berasal dari luar kota yang menyambut positif program tersebut sehingga mereka lebih memilih tinggal di Rusun ketimbang di kos-kosan, sebut Ferialsqia, Salah satu mahasiswi Umada Tolitoli yang saat ini tinggal di Rusun tersebut.

Ferialsqia yang merupakan mahasiswi dari Desa Soni, Kecamatan Dampal Selatan, mengaku sangat senang bisa tinggal di hunian vertikal tersebut. Selain fasilitasnya lengkap, dirinya pun tidak perlu mengeluarkan uang transportasi karena lokasinya dekat dengan tempatnya kuliah.

"Orang tua di kampung juga merasa lebih aman dan tenang ketika tinggal di Rusun. Hal itu dikarenakan pihak pengelola menerapkan tata tertib yang wajib ditaati semua penghuni Rusun serta ada petugas keamanan yang berjaga selama 24 jam," kata Ferialsqia Mahasiswi angkatan tahun 2021 di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan.

Sementara itu, Pengelola Rusun Doktor Hasia Marto mengatakan, pihaknya telah melakukan seleksi terhadap calon penghuni Rusun. Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada Kementerian PUPR yang telah membangun Rusun untuk mahasiswa.

Terkait hal itu, Kepala BP2P Sulawesi II, Bakhtiar didampingi Kepala Satker Penyediaan Perumahan Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya terus berupaya maksimal dalam melaksanakan tugas membangun infrastruktur hunian di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.

Senada dengan itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menerangkan, pembangunan Rusun ini dilaksanakan untuk mendukung aktifitas belajar dan menambah semangat para mahasiswa yang tinggal di Rusun.

Kementerian PUPR juga melengkapi Rusun dengan ranjang susun, lemari serta meja dan kursi belajar di tiap hunian dan di luar Rusun telah dilengkapi juga dengan Prasarana Sarana Utilitas Umum (PSU) berupa paving block dan lampu taman.
 

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2023