Kuala Lumpur (ANTARA) - Relawan Malaysia menangani limbah makanan selama bulan puasa Ramadhan dengan mengumpulkan makanan yang tidak terjual dari pedagang dan mendistribusikannya ke rumah tangga berpenghasilan rendah.

Menurut data pemerintah, sekitar 112.000 ton makanan terbuang sia-sia di Malaysia, negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, selama Ramadhan tahun lalu.

Organisasi nirlaba GEMA berusaha mengurangi limbah makanan tersebut.

Dalam tiga minggu pertama bulan puasa tahun ini, GEMA mengumpulkan 20 ton sisa makanan dari bazar Ramadhan di Ibu Kota Kuala Lumpur, kata relawan Umi Kelathun Abd Ghani kepada Reuters.

Setelah terkumpul, makanan tersebut ditimbang dan dikemas kembali sebelum dibagikan kepada warga yang membutuhkan.

“Sia-sia jika berkah seperti itu dibuang. Berkat usaha (para relawan), bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk makan,” kata Abawiah Salleh, seorang penerima donasi di Kuala Lumpur.

Sampah di Malaysia diperkirakan meningkat 15 persen selama bulan puasa. Negara itu menghasilkan hampir 20 ton sampah makanan setiap hari, menurut data pemerintah.

Bulan puasa berakhir minggu ini dan Idul Fitri diperkirakan akan dirayakan pada akhir pekan.


Sumber: Reuters

Baca juga: Malaysia kembalikan 150 kontainer sisa sampah plastik ke negara asal

Baca juga: Prancis setuju ambil kembali 43 kontainer sampah plastik dari Malaysia

 

Kantin di China tugaskan robot kampanyekan kurangi limbah makanan

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023