New York (ANTARA) - Indeks-indeks saham utama Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah laporan keuangan kuartalan yang mengecewakan dari sejumlah perusahaan termasuk Tesla dan AT&T, sementara investor mencari kejelasan tentang jalur suku bunga Fed.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 110,39 poin atau 0,33 persen, menjadi menetap di 33.786,62 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 24,73 poin atau 0,60 persen, menjadi ditutup pada 4.129,79 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 97,67 poin atau 0,80 persen, menjadi berakhir di 12.059,56 poin.

Saham Tesla anjlok 9,7 persen setelah pembuat kendaraan listrik itu membukukan margin kotor triwulanan terendah dalam dua tahun dan mengisyaratkan akan terus memangkas harga. Saham AT&T menukik 10,4 persen setelah operator nirkabel itu gagal memenuhi perkiraan pasar untuk pendapatan kuartal pertama dan arus kas bebas.

Reli S&P 500 memulai tahun ini akan diuji oleh musim laporan keuangan kuartal pertama yang diperkirakan investor untuk menunjukkan hasil yang hangat. Sejauh ini, sebagian besar analis mempertahankan ekspektasi minggu lalu tentang penurunan laba kuartalan hampir 5,0 persen tahun-ke-tahun di perusahaan S&P 500, menurut data Refinitiv.

“Pasar telah overbought selama satu atau dua minggu terakhir," kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial. "Sekarang kita akan memulai inti musim laporan keuangan, Anda akan melihat bahwa permintaan melambat, laba perusahaan turun dan tidak ada banyak katalis untuk memotivasi pembeli.”

Dalam berita laporan keuangan lainnya, laba American Express Co meleset dari perkiraan Wall Street dan sahamnya turun 1,0 persen.

Saham beberapa bank regional turun setelah melaporkan hasil keuangannya, termasuk penurunan 2,7 persen untuk Comerica Inc dan KeyCorp. Bank regional telah menjadi fokus sejak kegagalan Silicon Valley Bank bulan lalu menimbulkan kekhawatiran investor tentang risiko sistemik.

Saham Lam Research melonjak 7,2 persen setelah pendapatan pemasok peralatan pembuat cip tersebut melampaui estimasi, sementara saham D.R. Horton meningkat 5,6 persen setelah pengembang perumahan itu memperkirakan pendapatan setahun penuh di atas perkiraan.

Investor menilai jalur suku bunga, dan banyak yang memperkirakan ekonomi AS yang melambat dapat menyebabkan Federal Reserve mulai memangkas suku bunga akhir tahun ini ketika bank sentral berjuang melawan inflasi. Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat moderat minggu lalu, menunjukkan pasar tenaga kerja secara bertahap melambat.

Pasar terfokus pada sejumlah pejabat Fed yang berbicara pada akhir pekan menjelang pertemuan bank sentral awal bulan depan, ketika investor secara luas memperkirakan kenaikan 25 basis poin.

Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan dia menilai apakah Fed telah membuat kemajuan yang cukup dalam memerangi inflasi berdasarkan tiga penanda, termasuk perbaikan "lebih lanjut dan berkelanjutan" dalam pengukuran inflasi.

Menambah kekhawatiran, biaya penjaminan paparan surat utang negara AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade karena investor resah tentang negosiasi di Washington untuk menaikkan plafon utang pemerintah AS.

Sekitar 9,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 10,5 miliar selama 20 sesi terakhir.


Baca juga: Wall St ditutup beragam, Dow turun S&P 500 stabil dan Nasdaq naik
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, S&P 500 naik ditopang saham teknologi
Baca juga: Wall St berakhir menguat, investor tunggu laba emiten, isyarat Fed

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023