Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Sebagian umat Islam di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, menunaikan shalat Idul Fitri 1444 Hijriyah, pada Jumat atau lebih awal dari waktu yang ditetapkan oleh pemerintah pada Sabtu (22/4).

Umat Islam di wilayah Kota Malang, melakukan shalat Idul Fitri 1444 Hijriyah pada sejumlah titik yang berada di wilayah tersebut, diantaranya di Stadion Gajayana, Kelurahan Kauman, Masjid Al Ikhlas Kelurahan Bareng dan Taman Krida Kelurahan Jatimulyo.

Salah satu warga Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang Ardiansyah (35) mengatakan, ia menunaikan ibadah shalat Idul Fitri 1444 Hijriyah lebih awal dari ketentuan pemerintah karena pada masjid terdekat sudah melaksanakan tabir sejak Kamis malam (20/4).

"Saya melaksanakan shalat Id hari ini karena di masjid terdekat sudah menggelar takbir kemarin," kata Ardiansyah, usai shalat Id di Masjid Al Ikhlas, Kota Malang.

Baca juga: Gerimis tipis warnai shalat Id di lapangan Gedung PP Muhammadiyah

Baca juga: Muhammadiyah gunakan parkiran Stasiun Purwakarta untuk Shalat Id


Ia bersama anggota keluarganya memutuskan untuk melaksanakan shalat Id pada hari ini meskipun pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah pada 22 April 2023. Ia merasa tidak ada masalah dengan perbedaan waktu yang ditetapkan pemerintah itu.

Ia bersyukur pada akhirnya bisa melaksanakan shalat Idul Fitri kali ini bersama keluarga yang mudik dari sejumlah wilayah di Indonesia, setelah pada tahun-tahun sebelumnya tidak bisa berkumpul akibat masih terjadi pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona.

"Lebaran kali ini, banyak keluarga yang pulang kampung juga setelah pada tahun sebelumnya tidak mudik. Tahun lalu masih banyak keluarga yang tidak mudik karena pandemi," katanya.

Sementara itu, warga Kota Malang lainnya Ananda Rizky mengatakan bahwa ia bersyukur bisa pulang ke kota terbesar kedua di Jawa Timur tersebut untuk pertama kalinya setelah pandemi COVID-19.

Menurutnya, Lebaran kali ini ia juga akan melakukan perjalanan ke sejumlah daerah di Jawa Timur untuk bertemu dengan keluarga. Ia merasa senang pada akhirnya pandemi COVID-19 bisa ditangani dengan baik oleh pemerintah.

"Saya bersyukur karena tahun ini bisa pulang ke Kota Malang, saya bekerja di Manado. Rencananya saya juga akan mengunjungi keluarga yang ada di wilayah Sidoarjo dan Jombang," katanya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriyah atau Hari Raya Idul Fitri pada Sabtu (22/4), usai menggelar sidang isbat di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (20/4).

Berdasarkan hisab, posisi hilal di seluruh Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS baru, serta ketiadaan melihat hilal. Sidang isbat diikuti oleh sejumlah perwakilan organisasi keagamaan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), ahli astronomi dan sejumlah perwakilan negara sahabat.

Dengan kondisi tersebut, penetapan 1 Syawal antara pemerintah dengan Muhammadiyah berbeda.Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri pada Jumat (21/4) yang didasarkan pada kriteria wujudul Hilal.

Baca juga: Ribuan warga antusias laksanakan Shalat Idul Fitri di Lapangan Lodaya

Baca juga: Jamaah Muhammadiyah Jaktim tidak melakukan takbir keliling

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023