Badan Karantina juga menjalin kerja sama dengan negara-negara di ASEAN melalui BIMP Eaga.
Tarakan (ANTARA) - Karantina Pertanian Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan pengawasan media pembawa komoditas pertanian di perbatasan Malaysia, di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

"Hal ini penting dalam mendukung kerja sama Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) serta ASEAN bidang pertanian, apalagi Indonesia pada 2023 sebagai Keketuaan ASEAN," kata Kepala Karantina Pertanian Tarakan Ahmad Mansuri Alfian, di Tarakan, Jumat.

Dukungan semua pihak penting, katanya pula, mengingat keterbatasan anggota di lapangan dan banyak jalur pemasukan ilegal.

Selama ini untuk pengawasan media pembawa komoditas pertanian di perbatasan, Karantina Pertanian Tarakan bekerja sama dengan instansi seperti Polri, TNI, Bea Cukai serta instansi terkait lainnya bersinergi.

Guna mendukung hal tersebut Karantina Pertanian Tarakan turut aktif dalam rapat Sosek Malindo yang diselenggarakan guna menyuarakan bidang perkarantinaan dalam rangka mendukung tupoksi karantina di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Selain itu, Badan Karantina juga menjalin kerja sama dengan negara-negara di ASEAN melalui BIMP Eaga (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area).

"Karantina Pertanian Tarakan juga aktif dalam sosialisasi perkarantinaan kepada masyarakat baik secara langsung juga pemderasan secara daring via medsos," kata Alfian.

Ditambahkan Alfian bahwa berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2019 Ttentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, dimana tidak memiliki sertifikat negara asal dilarang masuk ke Tarakan.

Saat ini wilayah Tarakan merupakan zona hijau untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Adanya daging yang masuk ini membawa potensi PMK yang sangat berisiko di wilayah kita," kata Alfian.
Baca juga: Hadapi MEA 2015 standar khusus karantina dimatangkan
Baca juga: Badan Karantina perkuat sarana perbatasan jelang MEA

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023