Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam Provinsi Riau menduga kuat warga Kabupaten Siak, Andi Sukernan (33) yang tewas dengan kondisi kepala dan tubuhnya terpisah merupakan akibat interaksi negatif yang bersangkutan dengan harimau Sumatera.

"Berdasarkan kronologis korban yang kita dapatkan diduga kuat adanya interaksi negatif harimau Sumatera. Untuk mengkonfirmasinya tim kami cek tempat kejadian peristiwa dan pasang kamera jebak," kata Kepala BB KSDA Riau, Genman Hasibuan di Pekanbaru, Jumat.

Kemudian lanjutnya jika hasil kamera jebak tersebut mengkonfirmasi keberadaan harimau Sumatera, pihaknya akan akan memasang kandang jebak. Dan selanjutnya untuk dievakuasi ke habitat terdekat harimau Sumatera.

Menurut dia setelah kejadian pada Kamis (20/4) kemarin itu, Tim Resort Siak BB KSDA Riau sudah datang ke rumah duka. Sementara langkah yang dilakukan adalah pendekatan dan pendampingan kepada keluarga korban sekaligus koordinasi dengan kepolisian.

Baca juga: BKSDA Riau pasang kamera jebak pantau pergerakan harimau

Baca juga: Jejak harimau sumatera ditemukan di kebun sawit wilayah Pelalawan Riau


"Tim cek ke TKP untuk melihat kondisi lapangan dan mencari data-data pendukung terhadap kejadian tersebut seperti jejak Harimau Sumatera serta memasang kamera jebak untuk konfirmasi keberadaannya," ucapnya.

Sebelumnya seorang warga Kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak,
Andi Sukerman ditemukan tewas saat melakukan pemanenan getah di lahan miliknya di Kampung (desa) Tumang. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari saksi diketahui pada pukul 10.00 WIB, Kamus (20/4) korban dan ibunya pergi menggunakan sepeda motor dengan tujuan hendak memanen karet dan sawit.

Pada pukul 14.00 WIB keduanya masih berada di kebun dengan posisi berjauhan namun untuk berbicara masih bisa didengar. Setengah jam kemudian ketika ibunya mengajak pulang korban menyahut, tapi setelah ditunggu-tunggu tak kunjung muncul.

Ibunya pun mencari dan betapa terkejutnya dia hanya menemukan sepatu dan darah yang berserakan. Ibunya pun ketakutan dan berlari menuju keluar kebun dan berjalan kaki menuju rumahnya di Jalan Kwalian untuk mengabari kepada suaminya.

Selanjutnya masyarakat masuk ke lokasi kebun melakukan pencarian dibantu oleh Personil TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta pihak keluarga. Pada pukul 17.35 WIB akhirnya korban ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia dengan kepala berpisah dari badan dan terdapat bekas cakaran serta dalam keadaan telanjang.

Selain itu terdapat bekas seretan diduga oleh binatang buas sejauh lebih kurang 700 meter. Sementara celana, potongan baju terpisah 200 meter dari korban.

Baca juga: Korban serangan harimau Sumatera dirawat inap di Puskesmas Kampar

Baca juga: Harimau masuk pasar diduga pernah terkam ternak


 

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023