Pekanbaru, (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam, Provinsi Riau memantau kebakaran lahan dan hutan (karhutla) seluas 10 hektare yang melanda kawasan konservasi Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil sejak Ahad (18/6) lalu.

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan saat dikonfirmasi, Rabu, menyebutkan pihaknya mengalami kendala dalam pemadaman lantaran lokasi yang terbakar merupakan tanah gambut. Selain itu tiupan angin yang tak menentu juga menyulitkan tim.

"Tim masih mengawasi lokasi yang terbakar untuk mewaspadai loncatan api karena tingginya tiupan angin, sehingga bisa sesegera mungkin tertangani," katanya.

Menurut Genman, saat ini titik api di lapangan sudah terkendali, namun memang masih ada kepulan asap kecil. Tim gabungan masih berjaga dan memonitor agar tidak terjadi kebakaran baru.

Baca juga: Satgas Karhutla Riau padamkan sembilan titik api

Baca juga: BNPB kerahkan helikopter untuk pengeboman air atasi karhutla di Riau


Adapun tim gabungan di lapangan terdiri dari BBKSDA Riau, Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI/Polri. Ada juga dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, PT Arara Abadi dan masyarakat peduli api

Dia mengatakan pertama kali teridentifikasi melalui patroli udara. Adapun yang menjadi pemicu kebakaran di Suaka Margasatwa Giam Siak kecil diduga disebabkan oleh pembukaan lahan dengan cara dibakar untuk kebun kelapa sawit.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya bibit sawit di sekitar areal yang terbakar oleh tim di lapangan. Saat ini aparat kepolisian tengah melakukan penyelidikan dan penyidikan guna mencari dalang di balik kebakaran ini.

Aparat kepolisian jajaran di Provinsi Riau saat ini sudah menangani 14 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan 15 tersangka. Enam kasus ditangani Kepolisian Resor Rokan Hilir, lima kasus oleh Polres Dumai, Polres Inhil dua kasus, dan Polres Kuansing satu kasus.

BPBD Provinsi Riau melaporkan cakupan karhutla terluas berada di Kabupaten Bengkalis, yakni 181,48 ha. Sedangkan cakupan luas karhutla di wilayah lain, seperti di Dumai seluas 99,22 ha, Rokan Hilir 73,5 ha, Indragiri Hilir 43,5 ha, Pelalawan 31,18 ha, Siak 18,51 ha, Pekanbaru 11,18 ha, Kampar 11,03 ha, Meranti 9,75 ha, dan Indragiri Hulu 2,15 ha.*

Baca juga: Kepala BNPB serahkan bantuan perlengkapan penanganan karhutla Riau

Baca juga: Kepala BNPB ke Riau pimpin rakor penanganan karhutla

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa Firdausi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023