Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah sampai saat ini belum membatasi usia pesawat untuk kargo yang bisa beroperasi di Indonesia. "Kalau pesawat komersil sudah kita terapkan dengan ketentuan usia maksimum 35 tahun atau telah mencapai `landing cycle` 70 ribu kali, atau yang mana dulu yang tercapai," kata Dirjen Perhubungan Udara, Dephub, M Iksan Tatang di Jakarta, Jumat. Menurut Tatang, tidak hanya itu, untuk pesawat-pesawat kecil, pemerintah belum mau membatasinya. "Meski kita tahu, pesawat kecil dan kargo di Indonesia sudah banyak yang tua, bahkan ada yang lebih dari 35 tahun," katanya. Ketentuan pembatasan usia pesawat melalui sebuah Keputusan Menteri Perhubungan No. 6/2006 itu mulai berlaku 1 Juni 2006. Tatang juga menegaskan, sebenarnya pemerintah tidak anti dengan tipe pesawat tertentu, tetapi yang paling penting sebuah pesawat itu laik terbang dan memenuhi unsur keselamatan penerbangan. "Terpenting adalah mereka bukan anti-keselamatan penerbangan," katanya. Kendati begitu, Tatang memastikan dalam dua atau tiga tahun mendatang, pesawat-pesawat komersial yang relatif tua seperti B737-200, kontrak sewanya oleh maskapai domestik akan segera berakhir. "Trennya memang seperti itu dan mereka (maskapai) sudah cenderung menggunakan pesawat-pesawat baru seperti Batavia Air dengan A319-nya dan Lion Air segera menghadirkan B737-900ER mulai 2007 dan lainnya," katanya. Terkait dengan insiden meletusnya ban bagian depan pesawat Wings Air MD82, anak perusahaan Lion Air, di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta (1/6), Tatang menjelaskan, pihaknya masih mencari penyebab insiden tersebut. "Laporan yang masuk menyebutkan, nose wheel (ban bagian depan pesawat, red) pecah setelah tinggal landas sekitar pukul 14.55 WIB, lalu pilot memutuskan mendarat kembali. Ini sudah sesuai prosedur lazim," kata Tatang. Namun, Tatang cukup heran, mengapa ban pesawat itu meletus, padahal pengakuan manajemen Lion Air, kondisinya baru. "Jadi opsinya ada dua yakni karena benda asing (FOD) di bandara atau masalah lainnya," katanya. General Manager PT AP I Bandara Adisutjipto, Bambang Sugito sebelumnya mengaku, pesawat Wing Air dengan penumpang berjumlah 165 orang dan rute Yogjakarta-Jakarta itu semuanya selamat. "Pesawatnya kini masih di apron Bandara Adisutjipto untuk menjalani pemeriksaan," demikian Tatang.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006