Jakarta (ANTARA News) - Tiga warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap kepolisian Diraja Malaysia di Kota Kinabalu, Negara Bagian Sabah, Malaysia, saat ini ditahan di pusat tahanan Kamunting, negara bagian Perak, dengan tuduhan terlibat dalam tindakan terorisme. "Pada saat ini, tiga orang tersebut sudah dibawa ke tempat tahanan, yaitu pusat tahanan Kamunting, Perak," ungkap Juru Bicara Deplu-RI, Desra Percaya, kepada pers di Jakarta, Jumat. Informasi tersebut, ujarnya, diperoleh Departemen Luar Negeri berdasarkan laporan resmi dari lapangan tentang penangkapan terhadap tiga WNI. Ia mengatakan, penangkapan terhadap ketiga WNI tersebut merupakan hasil kerjasama antara kepolisian Indonesia dan Malaysia. "Mereka baru saja dipindahkan ke rumah tahanan, dan kami minta KBRI Kuala Lumpur untuk mendapatkan akses (konsuler kepada ketiga WNI, red). Dan itu sedang dilakukan melalui Kementerian Luar Malaysia di Kuala Lumpur," kata Desra. Namun Desra menolak menyebutkan identitas ketiga warga Indonesia itu, karena pemerintah Indonesia ingin terlebih dahulu mendapatkan akses konsuler terhadap ketiga WNI di tahanan Kamunting, Perak. "Untuk nama atau identitas dari tiga orang WNI tersebut, memang belum waktunya saat ini disampaikan. Dengan kami mendapatkan akses (konsuler, red), tentu kami akan mendapatkan detil identitas mereka dan dapat menghubungi keluarga di Indonesia, itu yang prioritas," kata Desra. "Kalau keluarga sudah diberi tahu, kita lihat nanti apakah akan bisa diberitahu nama atau identitasnya," tambahnya. Kepastian jumlah WNI yang ditangkap kepolisian Malaysia karena tuduhan tindakan terorisme sempat simpang siur. Surat kabar "The Star" dari Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (30/5) memberitakan bahwa polisi Malaysia telah menangkap 12 tersangka teroris yang sebagian besar di antaranya adalah Warga Negara Indonesia dan mereka diduga telah melancarkan serangan teror di kawasan Asia Tenggara selama ini. Pada hari yang sama, Selasa, Mabes Polri mengakui ada dua yang WNI ditangkap oleh aparat kepolisian Malaysia karena membawa dua senjata api dan 100 butir peluru di negara bagian Sabah, Malaysia. Kedua WNI tersebut dilaporkan akan berangkat ke Mindanao, Filipina untuk mengikuti latihan militer.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006