Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Fraksi PPP DPR, Hasrul Azwar, meminta pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk lebih serius memberantas penyakit flu burung, terutama dalam memusnahkan ayam dan mengalokasikan dana yang besar untuk memberantas penyakit tersebut. "Kalau pemusnahan ayam dalam radius tertentu di daerah terinfeksi virus AI H5N1 dikaji sebagai solusinya, maka laksanakan segera putusan tersebut, jangan ditunda- tunda dengan banyak pertimbangan. Pemerintah tidak boleh ragu mengambil putusan yang terkait pemberantasan flu burung, namun harus tegas dan keras," kata Ketua Komisi VIII DPR itu, saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam. Menurutnya, pemerintah tidak boleh mengabaikan penanganan flu burung, karena akan berdampak yang sangat fatal terhadap Indonesia. "Kalau memberantas flu burung membutuhkan biaya yang sangat besar, pemerintah harus segera menganggarkannya. `Kan masih bisa biaya sektor lain dikurangi dananya, dan dialihkan untuk pemberantasan flu burung. Pemberantasan flu burung seharusnya menjadi salah satu prioritas utama pemerintah," katanya. Dikatakannya, pemerintah masih terlihat kurang tegas memberantas flu burung, terutama dalam pemusnahan ayam berdasarkan standar WHO di kawasan terinfeksi. Contoh lainnya, adalah kurangnya pengawasan lalu lintas pengangkutan unggas antar daerah di Indonesia. "Jangankan untuk daerah, di Jakarta saja sebagai Ibukota negara, ayam-ayam hidup masih bisa bebas diangkut ke pusat kota. Apakah ada jaminan ayam-ayam itu tidak terinfeksi virus flu burung. Lalu lintas pengangkutan unggas tidak diawasi karena aparat pemerintah tidak serius memberantas penyakit flu burung," katanya. Selain itu, sosialiasi pemberantas flu burung juga tidak terlihat belakangan ini. "Dulu sempat gencar disosialisasikan, namun sekarang tidak ada lagi sosialisasinya". Dia mengingatkan pemerintah bahwa kasus kematian akibat flu burung di Indonesia sudah sangat meresahkan, dan telah menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat. Mengenai adanya usulan pemusnahan ayam-ayam nonpeternakan milik penduduk, ia mendukungnya dan pemerintah harus tegas serta konsisten melaksanakannya jika hal itu dipandang sebagai upaya terbaik. Kasus flu burung di Indonesia terus bertambah. Dua orang warga Pamulang, Tangerang, tewas dengan dugaan tertular flu burung. Seorang korban, Y (7), dinyatakan positif terjangkit virus H5N1. Ayah, Ibu, dan kakak kedua korban itu sekarang juga mengalami demam dan batuk- batuk. Sementara itu, seorang Perawat Rumah Sakit Ujung Berung, Bandung yang berinisial Ci (25) dinyatakan suspect flu burung dan pada Kamis (1/6) malam sekitar pukul 20.30 WIB masuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Perawat itu sebelumnya merawat dua dua pasien kakak beradik flu burung saat dirawat. Keduanya telah meninggal dunia. Sebelumnya M (15), seorang lelaki warga Desa Cikululu, Kecamatan Karang Nunggal Kabupaten Tasikmalaya yang meninggal pada 30 Mei 2006 setelah dirawat di rumah sakit karena demam dan pneumonia, juga dinyatakan positif terinfeksi virus AI H5N1 oleh laboratorium Balitbangkes Departemen Kesehatan. Penyakit flu burung juga menginfeksi keluarga yang masih memiliki hubungan darah di Kabupaten Karo yang diduga merupakan "cluster" terbesar di dunia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006