Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan dia segera mengumumkan kepada publik tentang rencana pencalonannya kembali sebagai presiden.

"Saya sudah mengatakan bahwa saya berencana untuk mencalonkan diri. Saya akan segera umumkan (pencalonan) itu," kata Biden kepada wartawan dalam sebuah acara di Gedung Putih, Senin (24/4).

Sejumlah media dan pakar politik AS berspekulasi bahwa Partai Demokrat akan secara resmi meluncurkan kampanye pencalonan kembali Biden pada pekan ini. Biden dan timnya dilaporkan sedang bersiap untuk menyampaikan pengumuman tersebut dalam bentuk video.

Julie Chavez Rodriguez, seorang pejabat senior Gedung Putih sekaligus aktivis Partai Demokrat, akan mengelola kampanye pencalonan kembali Biden.

Sementara itu, mantan presiden AS Donald Trump, yang kalah dari Biden pada Pilpres 2020, telah mengumumkan pencalonannya sebagai presiden dari Partai Republik pada November 2022.

Pilpres AS sendiri dijadwalkan digelar pada 5 November 2024.

Menurut jajak pendapat nasional baru NBC News, 70 persen warga Amerika, termasuk 51 persen anggota Partai Demokrat, berpendapat bahwa Biden tidak perlu mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.

Separuh dari mereka, yang mengatakan bahwa Biden tidak perlu mencalonkan diri, berpendapat bahwa usia Biden yang mencapai 80 tahun sebagai alasan "utama" di balik opini tersebut.

Sementara itu, mengenai Trump, 60 persen warga Amerika, termasuk sepertiga dari anggota Partai Republik, meyakini bahwa mantan presiden AS itu tidak seharusnya mencalonkan diri pada Pilpres 2024.

"Pada tahap ini, 2024 tampaknya akan menjadi sekuel dari pilpres 2020," kata analis jajak pendapat Partai Demokrat Jeff Horwitt dari Hart Research.

Jajak pendapat tersebut dilakukan bersama analis Partai Republik Bill McInturff dan timnya dari Public Opinion Strategies.

"Sekuel sering kali mencetak kesuksesan di box office, tetapi tampaknya itu tak akan terjadi di kotak suara," kata Horwitt.

Sementara itu, McInturff mengatakan bahwa masyarakat tidak menginginkan pertandingan ulang Biden-Trump.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023