Untuk bisa mencapai prestasi yang lebih baik, kita harus berani bentuk tim utama dan tim pratama tetapi tetap dibawah satu kepala yang mengontrol semua. Misalnya kepala pelatih tunggal putra, tunggal putri, dan seterusnya,"
Jakarta (ANTARA News) - Rexy Mainaky, yang ditunjuk sebagai Kepala Pembinaan dan Prestasi PBSI periode 2012-2016, akan membentuk dua skuat atlet utama dan pratama agar pembinaan fokus sesuai level atlet.

"Untuk bisa mencapai prestasi yang lebih baik, kita harus berani bentuk tim utama dan tim pratama tetapi tetap dibawah satu kepala yang mengontrol semua. Misalnya kepala pelatih tunggal putra, tunggal putri, dan seterusnya," kata Rexy saat jumpa pers di kantor Pelatnas PBSI, di Cipayung, Jakarta, Jumat.

Menurut Rexy yang terjadi selama ini di pelatnas PBSI, atlet hanya dikategorikan sebagai atlet senior dan junior. "Namun di lapangan menjadi amburadul. Semua menjadi satu," lanjutnya.

Padahal idealnya, level atlet juga membedakan target masing-masing atlet tersebut begitu juga program mereka sehingga Rexy tidak ingin menjalankan program tanpa tujuan.

"Misal Simon dan Sony jangan disamakan dengan pemain pratama, Shesar misalnya. Kalau Simon targetnya sudah harus setara dengan Lin Dan dan Lee Chong Wei," jelas adik dari pelatih ganda campuran pelatnas, Richard Mainaky itu.

Program tersebut, lanjut Rexy, didukung dengan sport science yang juga ingin ia terapkan agar dapat meningkatkan prestasi pemain. Lewat sport science, pemain dapat mengetahui kekurangan diri sendiri maupun lawan lewat analis performa yang sulit ditangkap lewat mata telanjang.

Pada kesempatan yang sama, Rexy juga akan melakukan degradasi atlet maupun pelatih tahun depan.  Rexy pun melakukan pembenahan di sana-sini, termasuk menentukan promosi  dan degradasi nama-nama atlet maupun pelatih tahun depan. Namun, atlet yang nantinya akan dipanggil ke pelatnas harus menjalani masa percobaan sekitar 6-12 bulan.

"Nama-namanya ditentukan hari ini," ujarnya.

(M047)

Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012