Dua tahun awal, kami akan mendorong atlet jika dia pemain tunggal maka dia harus masuk peringkat 16 dunia dan peringkat lima dunia jika dia pemain ganda
Jakarta (ANTARA News) - Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan mengevaluasi sistem pemeringkatan atlet bulu tangkis terhadap persiapan para atlet yang mengikuti Olimpiade.

"Persiapan Olimpiade Tokyo 2020, kami tidak hanya membahas pemeringkatan saja karena banyak atlet-atlet unggulan yang justru kalah dari atlet peringkat di bawahnya," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rexy Mainaky selepas jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Rexy mengatakan atlet-atlet unggulannya yaitu ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari harus berusaha keras mempertahankan peringkat mereka menjelang Olimpiade sehingga persiapan mereka sangat mendesak.

"Hendra/Ahsan dan Greysia/Nitya bahkan harus mengikuti Australia Terbuka sebelum Olimpiade untuk menjaga peringkat mereka. Padahal Jika mereka tidak ikut, mereka punya persiapan yang lebih matang," kata Rexy.

Rexy mengatakan akan membahas program jangka panjang menuju Olimpiade dengan pelatih-pelatih di lima sektor pelatnas PBSI. Program itu akan terbagi dalam periode dua tahunan.

"Dua tahun awal, kami akan mendorong atlet jika dia pemain tunggal maka dia harus masuk peringkat 16 dunia dan peringkat lima dunia jika dia pemain ganda. Pada dua tahun berikutnya kita fokus untuk menjaga peringkat mereka sehingga persiapan Olimpiade tidak terlalu terburu-buru," kata Rexy.

Tim Indonesia, menurut Rexy, terkejut saat hasil undian babak utama Olimpiade Rio 2016 tidak menempatkan atlet-atlet yang sebelumnya telah masuk sebagai pemain unggulan pada babak penyisihan grup.

"Ganda putra Rusia masuk menjadi unggulan pertama pada babak utama setelah mereka menguasai grup A. Begitupula ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa yang menjadi unggulan keduanya setelah mengalahkan Hendra/Ahsan," kata Rexy.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), lanjut Rexy, tidak menyampaikan dengan rinci sistem pengundian ulang pada babak utama. Dengan demikian, usaha para atlet untuk mempertahankan peringkatan mereka saat periode kualifikasi Olimpiade tidak berpengaruh setelah babak penyisihan.

"Pertandingan babak penyisihan Olimpiade itu berdasarkan sistem grup. Siapapun pemain, misalkan peringkat 20 dunia, jika dia bisa membuat kejutan dengan mengalahkan peringkat pertama dunia dan menjadi pemimpin grup, dia akan masuk sebagai unggulan pertama pada babak utama," kata Rexy.

Rexy mengaku belum mengevaluasi Olimpiade Rio 2016 bersama atlet dan pelatih secara keseluruhan. "Saya masih sebatas berbicara dengan pelatih. Tantangan pada nomor-nomor ganda yang mejadi andalan Indonesia adalah bagaimana agar pemain itu satu hati untuk mendapatkan emas pada Olimpiade. Maka, kami memprogramkan pelatihan di Kudus dan Sao Paulo jelang Olimpiade 2016," kata Rexy.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016