Jakarta (ANTARA) -
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa dirinya tak terpikir maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024 kendati muncul sejumlah dukungan bahwa dia cocok menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
 
"Sampai detik ini yang ada dalam benak saya adalah bagaimana mengemban amanah yang diberikan oleh Bapak Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama dengan sebaik-baiknya. Sebagai pembantu Beliau, saya hanya tegak lurus kepada Presiden Jokowi. Tidak pernah memikirkan cawapres atau target politik lainnya," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Sebelumnya, Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) menilai sosok Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mempunyai peluang besar menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo.

Yaqut menyatakan sebagai bentuk komitmennya untuk totalitas membantu Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatan, ia bahkan tidak mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pileg 2024.

Baca juga: Hasto sebut kecocokan dengan Ganjar jadi kriteria cawapres
 
Ia mengaku tidak mudah untuk membuat keputusan tersebut. Namun, karena niat ingin mengabdi kepada negara dengan sepenuh hati, pilihan itu dianggapnya sebagai opsi terbaik.
 
"Saya hanya ingin fokus dan tidak terbagi-bagi. Sejak awal ketika diberi mandat ini oleh Presiden Jokowi pada Desember 2020 saya pribadi sudah berjanji akan totalitas mengemban tugas dari Presiden sebagai Menag sampai akhir," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini.
 
Kendati demikian, ia mengucapkan terima kasih kepada GMPI karena pemberian dukungan kepada tokoh tertentu sebagai hal wajar dan menunjukkan praktik demokrasi yang berjalan baik.
 
Di sisi lain, Yaqut optimistis Pilpres 2024 berlangsung lebih demokratis. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia sudah semakin dewasa dalam melihat perbedaan pandangan dan pilihan dalam perpolitikan.

Dia juga berharap, penggunaan identitas keagamaan untuk kepentingan politik praktis bisa dicegah.
 
"Ada kepentingan bangsa ini yang lebih penting dan luas untuk terus diperjuangkan bersama, yakni terwujudnya persatuan nasional dan masyarakat yang semakin sejahtera. Maka, sayang sekali jika jalinan yang sudah kokoh ini tercederai oleh kepentingan politik jangka pendek," katanya.

Baca juga: Pengamat politik sebut sejumlah nama potensial bakal cawapres
Baca juga: Tokoh muda Muhammadiyah nilai Hadi Tjahjanto cocok dampingi Ganjar
Baca juga: GMPI nilai Gus Yaqut berpeluang jadi cawapres dampingi Ganjar

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023