Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pedagang kaki lima di depan stasiun Pasar Senen mengaku memperoleh keuntungan lebih banyak selama Lebaran Idul Fitri 1444 hijriah, dibandingkan hari normal.

Marinah, pedagang kaki lima yang menyediakan aneka minuman hangat dan dingin itu mengaku omset-nya naik dua kali lipat selama Lebaran tahun ini.

“Pas Lebaran rame, 180 derajat, beda banget. Lebih nambah lagi penghasilannya, dua kali lipat,” kata Marinah, saat ditemui pewarta di depan area stasiun Pasar Senen pada Kamis siang.

Baca juga: Pedagang bungkus ketupat raup keuntungan jelang Idul Fitri

Marinah mengatakan, pendapatannya selama Lebaran berjualan di depan stasiun Pasar Senen lebih besar daripada pendapatan pekerjaan sebelumnya ketika masih bekerja di sebuah rumah makan.

Selain pendapatan, ia juga mengatakan bekerja sebagai penjual aneka minuman lebih nyaman dan lebih santai daripada pekerjaannya sebelumnya.

“Baru setahun jualan di sini, saya dulunya kerja di tempat makan,” kata Marinah.

Baca juga: Pedagang es cincau raup keuntungan jutaan rupiah selama mudik Lebaran

“Nyaman kerja disini. Iya (gajinya lebih besar dari kerja sebelumnya). Lebih enak kayak gini, lebih santai, bebas, gak diatur-atur kan,” kata Marinah.

Untuk meraup keuntungan lebih selama Lebaran, Marinah mengungkap ia memulai jualannya dengan jam lebih awal daripada jam-jam di hari biasa.

“Sebelum Lebaran bukanya sore jam empat sampai jam 12 malam. Kalo Lebaran non stop, dari jam 10 sampai malam, sampai jam setengah 12,” ucap Marinah.

Baca juga: Pedagang raup keuntungan di unjuk rasa pekerja di Batam

Senada dengan Marinah, Casmadi, seorang penjual gorengan di stasiun Pasar Senen sejak tahun 1991, juga mengatakan selama Lebaran pendapatannya bertambah.

“Jualan di Senen dari 1991, dari kecil saya. Ibarat kata masih bujangan, sendiri. Kata orang mah mandiri sendiri,” kata Casmadi.

Baca juga: Pedagang raup keuntungan dari penonton laga Persija-Persib

“Lebih, lumayan habis Lebaran. Omset dua kali lipat dari hari-hari biasa,” lanjutnya.

Selama berjualan gorengan, Casmadi mengatakan ia kerap berpindah-pindah tempat. Namun, menurut pengalamannya, yang paling ramai ada di saat ia berjualan di Pasar Muara Angke dan di stasiun Pasar Senen.

“Khusus jualan gorengan ya, Muara Angke pernah, daerah Halim pernah, daerah Bogor pernah, daerah Kramat Jati,” kata Casmadi.

Baca juga: Pedagang santan habiskan 5.000 kelapa dalam sehari

“Yang paling lama di Senen. Yang paling ramai antara di Senen dan di Pasar Muara Angke,” tambahnya.

Sama seperti Marinah dan Casmadi, Turnadi seorang penjual Bakwan Malang yang sudah satu tahun bertempat di depan stasiun Pasar Senen mengatakan omsetnya selama Lebaran naik bahkan hingga angka Rp1.100.000 selama tiga hari Lebaran Idul Fitri.

“Pas Lebaran tiga hari kemarin lumayan, Rp1.100.000. Sebelum puasa Ramadhan nge-drop, kadang Rp300.000,” kata Turnadi.

Baca juga: PKL raup keuntungan selama aksi bela tauhid

Pada hari ini, KAI Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta mencatat ada sebanyak 43.500 pemilir yang tiba dengan jumlah turun terbanyak ada di stasiun Pasar Senen dengan 16.000 pemilir dan stasiun Gambir dengan 15.900 pemilir.

Jumlah turun lainnya terbagi di stasiun Bekasi, stasiun Jatinegara, stasiun Jakarta Kota, Cikarang, Karawang, dan Cikampek.

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023