"Di cekdam Tringsing sempat tersumbat material."
Magelang (ANTARA News) - Hujan berintensitas cukup lebat yang mengguyur Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Selasa sore mengakibatkan sejumlah sungai di kawasan setempat banjir lahar, dan menjadi tontonan warga.

Petugas Pengamatan Gunung Merapi di Pos Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Yulianto, mengatakan bahwa hujan di puncak gunung di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakibatkan banjir lahar, antara lain melewati alur Kali Apu dan Putih yang berhulu di Merapi.

"Kalau sekitar pos hujannya mulai pukul 14.25 hingga16.30 WIB, tetapi yang hujan di puncak mulai sekitar pukul 14.35 hingga 16.30, sedangkan turunnya material dari puncak terpantau sejak pukul 16.19 WIB mengarah ke Kali Apu, sedangkan pukul 16.46 mengarah ke Kali Putih," katanya.

Ia menyebut banjir lahar bertepatan dengan Tahun Baru 2013 itu relatif kecil. Intensitas hujan yang terpantau di Pos Badan setinggi 75 milimeter.

Banjir lahar pada Selasa sore itu sebagai peristiwa kedua selama musim hujan 2012-2013. Banjir pertama pada 25 Desember 2012.

"Hari ini banjir yang kedua, banjirnya relatif kecil, hanya sedikit material yang turun. Memang sudah waktunya setelah beberapa waktu terakhir turun hujan," katanya.

Seorang relawan dari kelompok Guruh Merapi, Kristiyanto, mengatakan bahwa banjir melewati alur Kali Pabelan, di pertemuan antara Kali Apu dengan Tringsing hingga sekitar pukul 17.30 WIB membawa material batu dan pasir dari Gunung Merapi.

"Kira-kira ketinggian aliran banjir sampai satu meter dengan lebar 15-20 meter di Jembatan Pabelan," katanya. Jembatan itu menghubungkan Kecamatan Sawangan dengan Kecamatan Dukun.

Saat terjadi banjir lahar, ia mengemukakan, jembatan gantung di lokasi itu tetap bisa dilewati masyarakat, meskipun mereka harus tetap waspada.

"Di cekdam Tringsing sempat tersumbat material, namun beberapa saat kemudian alirannya lancar kembali," katanya menambahkan.
(U.M029/N005)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013