"Jangan hanya menyalahkan pemain, karena mereka juga sudah bekerja keras untuk meraih prestasi terbaik," kata Taufik.
Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum PB PBSI Sutiyoso menyatakan kekecewaannya terhadap hasil Indonesia Open 2006 yang hanya mempersembahkan satu gelar juara bagi Indonesia, dari lima gelar yang diperebutkan. "Sejak awal kami mengincar tiga gelar juara masing-masing tunggal putra, ganda campuran dan ganda putra. Sebenarnya prediksi itu sudah benar, terbukti para pemain kita berhasil menjadi finalis di ketiga nomor tersebut. Namun hasil akhir ternyata lain, tidak seperti yang kami harapkan," kata Sutiyoso seusai menyaksikan final Indonesia Open 2006 di GOR Kertajaya Surabaya, Minggu. Selain Taufik Hidayat yang meraih gelar juara tunggal putra, Indonesia sebenarnya memiliki andil pada nomor ganda putra yang dijuarai mantan pemain nasional, Candra Wijaya/Tony Gunawan. Namun hasil itu tidak sepenuhnya bisa diakui sebagai prestasi Indonesia, sebab Tony Gunawan kali ini membawa bendera Amerika Serikat. Gubernur DKI itu menambahkan, harapan yang semula disandarkan kepada pasangan Nova Widianto/Lilyana Natsir untuk mencuri gelar juara ganda campuran, juga gagal karena takluk di tangan pemain China. Sehubungan dengan kegagalan Nova/Lilyana dan Markis Kido/Hendra Setiawan pada nomor ganda campuran dan ganda putra di final, Sutiyoso berjanji akan segera melakukan evaluasi terhadap atlet pelatnas, khususnya yang tampil pada Indonesia Open 2006 ini. Menurut dia, prestasi tahun ini jelas menurun dibanding Indonesia Open 2005 yang ketika itu berhasil menyabet dua gelar masing-masing ganda putra lewat Markis Kido/Hendra Setiawan dan ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir. Meski bukan termasuk pemain yang dievaluasi karena telah membuktikan prestasinya, namun Taufik yang dimintai komentar wartawan sehubungan dengan pernyataan Sutiyoso tersebut, minta yang dievaluasi jangan hanya pemain, tapi juga pengurus. "Saya kira bukan hanya pemain yang harus dievaluasi, tapi pengurus PBSI, mulai yang atas sampai bawah juga perlu dievaluasi," kata pemain peringkat 14 dunia ini. Menurut juara dunia 2005 ini, seluruh pemain yang kini digembleng di Pelatnas sudah bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan dan meraih prestasi, namun diakui ada beberapa yang tidak maksimal. "Jangan hanya menyalahkan pemain, karena mereka juga sudah bekerja keras untuk meraih prestasi terbaik," katanya. Pada kesempatan wawancara dengan wartawan usai memastikan gelar juara Indonesia Open 2006, Taufik juga menyinggung rencana pengunduran diri pelatihnya Mulyo Handoyo dari Pelatnas. "Pak Mulyo masih merupakan pelatih terbaik yang ada di Pelatnas saat ini. Saya sudah menyampaikan hal ini kepada PBSI dan Pak Sutiyoso memberi respon positif untuk mempertahankannya. Cuma memang ada beberapa pengurus yang tidak menghendakinya," tegasnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006