Pemerintah perlu merespons haul Guru Tua dan Festival Raodhah dengan mengakomodasi kegiatan ini dalam kalender pariwisata Sulteng, khususnya wisata religi
Palu (ANTARA) - Guru Besar sekaligus Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Sulawesi Tengah, Prof Sagaf S Pettalongi menilai haul pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri (Guru Tua) yang setiap tahun dilaksanakan di Kota Palu perlu menjadi satu kegiatan wisata, khususnya wisata religi.

"Pemerintah perlu merespons haul Guru Tua dan Festival Raodhah dengan mengakomodasi kegiatan ini dalam kalender pariwisata Sulteng, khususnya wisata religi," katanya di Palu, Sabtu, terkait momentum pelaksanaan Haul ke-55 Guru Tua tahun 2023.

Haul Guru Tua akan dilaksanakan di Kompleks Alkhairaat di Kota Palu, pada tanggal 3 Mei 2023. Haul Guru Tua dilaksanakan setiap tahun yang dihadiri oleh puluhan ribu umat Islam.

Haul Guru Tua di Alkhairaat, tidak hanya dihadiri oleh umat Islam di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam catatan Pengurus Besar (PB) Alkhairaat Haul Guru Tua tahun 2022 dihadiri oleh 50.000 umat Islam yang berasal dari wilayah Sulteng, serta umat Islam dari Pulau Kalimantan hingga Papua.

Bahkan, PB Alkhairaat menyebut umat Islam dari Jawa dan Sumatera, dan mancanegara juga hadir di Alkhairaat untuk memperingati Haul Guru Tua.

Sagaf menilai bahwa banyaknya tamu serta tingginya antusias masyarakat menghadiri haul Guru Tua, menjadi satu peluang besar bagi pemerintah untuk mengembangkan Kompleks Alkhairaat dan sekitarnya sebagai Kawasan Wisata Religi Kota Palu.

Di samping itu, ujar dia, momentum haul Guru Tua menjadi ajang bagi pemerintah untuk mengenalkan dan memromosikan potensi daerah Sulawesi Tengah.

Oleh karena itu, pakar manajemen pendidikan itu juga mendorong Pemerintah Kota Palu dan Pemprov Sulteng untuk bersinergi mengambil bagian secara optimal dalam mengembangkan Haul Guru Tua dan Festival Raodhah.

"Momentum haul Guru Tua dan Festival Raodhah menjadi momentum strategis yang harus menjadi perhatian pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.

Dalam catatan sejarah, Guru Tua tidak hanya berdakwah, tetapi menghibahkan perjalanan hidupnya untuk kepentingan masa depan pembangunan bangsa di bidang pendidikan di Tanah Air.

Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.

Semuanya adalah saksi nyata akan dakwah dia yang tak mengenal lelah, yang kini telah mencapai lebih dari 1.700 madrasah.

Perkembangan Alkhairaat saat pesat, Alkhairaat memiliki jenjang pendidikan mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga SLTA tersebar di seluruh Indonesia, utamanya di kawasan timur.

"Alkhairaat juga memiliki perguruan tinggi yang bernama Universitas Alkhairaat, dan memiliki Rumah Sakit Alkhairaat serta usaha-usaha lainnya di Sulteng," demikian Sagaf S Pettalongi.


Baca juga: DMI Sulteng sebut haul Guru Tua perlu masuk kalender wisata provinsi

Baca juga: Anggota DPR bantu perjuangkan Guru Tua jadi pahlawan nasional

Baca juga: Gubernur Sulteng dukung usul penetapan Guru Tua sebagai pahlawan

Baca juga: Gubernur : haul Guru Tua pemersatu umat Islam di Indonesia

 
Warga Muslim dari berbagai daerah di Tanah Air menghadiri acara puncak haul ke-54 Tahun pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri di Kota Palu, Sabtu (14/5/2022). (FOTO ANTARA/Mohammad Hamzah)

Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023