Makassar (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan program Lorong Wisata (Longwis) yang dijalankan Pemerintah Kota Makassar menjadi percontohan inovasi daerah.

"Saya bangga dengan konsep Lorong Wisata (Longwis) gagasan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto. Ini bisa menjadi percontohan inovasi daerah," ujarnya di Makassar, Sabtu.

Tito mengatakan konsep Lorong Wisata ini sudah lama didengarnya dan kali ini dirinya takjub dengan berkunjung ke sana untuk membuktikannya sendiri.

Ia bersama kepala daerah lainnya berkesempatan berkunjung ke salah satu lorong wisata di Makassar, yakni Lorong Wisata Sidney, Kecamatan Tallo.

"Konsep Lorong Wisata sudah lama saya dengar dari Pak Wali, beliau punya konsep urban farming, lorong-lorong yang produktif agar masyarakat bisa mandiri. Dan memang saya ingin cek dan buktikan saja. Ternyata benar," katanya.

Tito melihat banyak produksi pangan masyarakat dari budidaya sayuran seperti cabai, budidaya ikan nila, hingga lobster. Beberapa jajanan masyarakat yang menjadi kuliner khas masyarakat setempat.

Tito menjelaskan, jika saja daerah-daerah yang mengalami kekurangan cabai dan mengalami inflasi cabai mau bekerja seperti itu maka persoalannya dapat teratasi.

Apalagi dengan adanya lahan, polibag, pemanfaatan lahan tidur, semuanya dapat dipakai. "Seperti di Lorong Sidney ini maka sangat bagus sekali," sarannya.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyebutkan Lorong Wisata ialah sebuah multi inovasi yang melibatkan masyarakat secara keseluruhan. Yang mana masyarakat terberdayakan dengan adanya kemandirian berwirausaha di lorong-lorong.

Seperti di Lorong Wisata Sidney ini, lanjut dia, masyarakat betul-betul sudah mandiri. Mereka sudah tidak ke pasar lagi, bahkan menghasilkan keuntungan.

"Sudah menghasilkan, dengan jualan ikan yang per RT-nya mereka bisa men-share tiap tiga bulan hasil dari apa yang mereka tanam," bebernya.

Perihal dorongan Mendagri untuk menjadi percontohan daerah, Danny Pomanto mengaku siap saja. Apalagi, momen OTDA, disebutnya merupakan bagian awal dari sebuah event yang lebih besar lagi.

Juli nanti, ada 10 ribu orang yang akan datang dengan semua kepala dinasnya. "Tentunya, program ini yang coba kita share ke semua forkompinda seluruh Indonesia," ujarnya.

Di samping, hal menarik lainnya ialah karena pelakunya sendiri ialah masyarakat sehingga tak ada rekayasa di dalamnya.

"Semuanya bisa bertanya kepada masyarakat, bayangkan saja masyarakat awam dapat menjelaskan mekanisme budidaya lobster air tawar, budidaya maggot itulah yang luar biasa dari keterlibatan masyarakat. Dia dapat ilmunya dan dia bisa hidup dari situ," ungkapnya.

Tito dan Danny Pomanto berkeliling di Lorong Wisata Sidney sekitar satu jam lebih. Mereka menyaksikan budidaya sayur dan perikanan masyarakat sembari bercengkrama dengan masyarakat.

Kini, Longwis Sidney pun menjadi salah satu sumber pemasukan warga dengan Cafe Terapung di Sungai Tallo.

Tercatat, dalam peringatan ini secara serentak dilakukan kunjungan oleh 558 kepala daerah ke 12 lorong wisata.

Total longwis saat ini sudah mencapai 1.700-an lorong, meningkat dari sebelumnya 1.096 lorong.

Baca juga: Mendagri dan ratusan kepala daerah menandatangani prasasti Otda ke-27
Baca juga: Mendagri sebut otonomi daerah banyak lahirkan kepala daerah inovatif
Baca juga: Wali Kota Makassar klaim Lorong Wisata dongkrak pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023