Banjir, longsor, puting beliung, kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, serta gelombang pasang akan mendominasi dibandingkan dengan bencana geologi, sosial dan biologi
Jakarta (ANTARA News) - Bencana hidrometeorologi pada 2013 diperkirakan akan tetap dominan, demikian menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

Bencana hidrometeorologi tersebut diperkirakan mendominasi sekitar 80 persen dari potensi bencana selama 2013. Peningkatan bencana hidrometeorologi tersebut, tidak lepas dari pengaruh perubahan iklim global dan antropogenik.

"Menurut laporan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) pada 2012, pemanasan global telah menyebabkan wilayah tropis meluas hingga 18 derajat lintang utara dan lintang selatan," katanya, ketika dihubungi, Kamis.

Kemudian, secara vertikal, tinggi awan Cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan hujan deras, juga bertambah. Sebelumnya tinggi puncak awan hanya 13 kilometer, tetapi sekarang menjadi 17 kilometer.

"Akibatnya energi dan volumenya bertambah. Tidak aneh jika hujan bertambah deras dan sering terjadi," ujarnya.

Dia mengatakan kondisi itu diperparah dengan keadaan antropogenik yang menyebabkan daya dukung dan tampung lingkungan terlampaui.

Lingkungan semakin rentan terhadap bencana karena urbanisasi, kemiskinan, pelanggaran tata ruang, pertambangan, dan berkurangnya resapan air.

Selain itu,  perubahan penggunaan lahan, permukiman di bantaran sungai dan di lereng perbukitan, ikut menjadi penyebab lingkungan menjadi rentan.

(D018/C004)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013