Kota Gaza (ANTARA News) - Perdana Menteri HAMAS Ismail Haneya, Rabu (2/1), menekankan penyelenggaraan pertemuan terbuka Fatah saat peringatan pendiriannya yang ke-48 di Jalur Gaza menciptakan peluang berakhirnya perpecahan  antara kedua faksi Palestina.

"Kami harap penyelenggaraan pertemuan terbuka sentral bagi Fatah di Jalur Gaza akan melicinkan jalan bagi perujukan nyata antara HAMAS dan Fatah," kata Haneya, yang memimpin pemerintah HAMAS di Jalur Gaza sejak Juni 2007.

Pasukan keamanan HAMAS telah melarang setiap jenis perayaan Fatah selama enam tahun di wilayah tersebut.

Haneya menuntut personel keamanan yang dikuasai HAMAS agar melakukan semua upaya guna memastikan pawai ulang tahun Fatah berjalan lancar.

"Suasana positif ini diharapkan mesti diwujudkan guna mencapai persatuan nasional," kata Haneya di dalam pernyataan setelah pertemuannya dengan anggota Komite Sentral Fatah Nabil Shaath di Jalur Gaza.

Shaath tiba di Jalur Gaza pada Selasa untuk menghadiri pertemuan terbuka Fatah, yang dijadwalkan diselenggarakan pada Jumat (4/1), demikian laporan kantor berita China, Xinhua.

Sementara itu, Shaath menekankan perayaan ulang tahun Fatah adalah kesempatan nasional yang harus dirasakan oleh semua orang Palestina.

Puluhan ribu pendukung Fatah dan pemimpin di Jalur Gaza juga telah merayakan ulang tahun ke-48 gerakan mereka --yang didirikan oleh mendiang presiden Palestina Yasser Arafat pada 1 Januari 1965.

Dengan mengendarai mobil, sepeda motor atau berjalan kaki, para pendukung Fatah berkumpul di bekas markas keamanan Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA), yang dipimpin Fatah, di pusat Kota Gaza.

Markas tersebut, tempat pertemuan terbuka Fatah dijadwalkan diselenggarakan, disebut "As-Saraya" --yang dihancurkan oleh Israel dalam serangkaian serangan udara gencar selama enam tahun belakangan.

Pada Desember, PNA mengizinkan HAMAS merayakan ulang tahunnya yang ke-25 di Tepi Barat Sungai Jordan, sehingga menandai untuk pertama kali HAMAS menyelenggarakan pertemuan terbuka di sana dalam lima tahun.

(C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013