Kami masih melakukan pendalaman, jadi belum bisa disimpulkan keterkaitannya,"
Palu (ANTARA News) - Juru Bicara Polda Sulawesi Tengah AKBP Soemarno mengaku belum mengindikasikan keterkaitan antara kasus perampokan di Kabupaten Parigi Moutong dan kelompok teroris Kabupaten Poso.

"Kami masih melakukan pendalaman, jadi belum bisa disimpulkan keterkaitannya," kata Soemarno di Palu, Jumat.

Kabupaten Parigi Moutong sendiri berbatasan langsung dengan Kabupaten Poso. Sejumlah anggota kelompok sipil bersenjata Poso tertangkap di perbatasan Poso dan Parigi Moutong.

Dari tangan para perampok yan berjumlah tujuh orang, polisi menyita tiga pucuk senjata api rakitan.

Sementara itu pada Juni 2012, Bank Danamon di Kabupaten Parigi Moutong dirampok empat orang dan berhasil menggondol uang tunai Rp85 juta, sedangkan beberapa hari lau juga terjadi perampokan warga yang mengakibatkan Rp250 juta amblas.

Sementara itu pada Maret 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah di Kota Palu juga dirampok dan uang tunai sebanyak Rp410 juta raib dibawa kabur.

"Kita terus mendalami keterkaitan sejumlah perampokan itu," kata mantan Kapolres Parigi Moutong ini.

Soemarno mengatakan lima dari tujuh perampok di Parigi Moutong berasal dari Sulawesi Selatan dan dua orang lainnya berasal dari Kabupaten Parigi Moutong.

Lima perampok terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap polisi.

Sementara itu situasi pengamanan Kabupaten Poso saat ini diperketat menyusul masih rawannya aksi kelompok sipil bersenjata.

Berberapa bulan sebelumnya polisi menangkap tiga terduga teroris di Kabupaten Tojo Una-Una usai melakukan pencurian sejumlah sepeda motor. Kegiatan pencurian sepeda motor itu diduga kuat untuk mendanai kelompok sipil bersenjata di Kabupaten Poso.

(T.R026)



Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013