Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring dengan meningkatnya risiko pasar terhadap munculnya kembali krisis perbankan di Amerika Serikat (AS).

IHSG ditutup melemah 52,42 poin atau 0,76 persen ke posisi 6.863,30. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,14 poin atau 0,64 persen ke posisi 955,60.

"Sentimen negatif market hari ini karena dipicu oleh peningkatan risiko pasar terhadap munculnya lagi isu krisis perbankan Amerika, dimana kali ini First Republic Bank menjadi bank terbaru asal AS yang berpotensi collapse, sehingga membuat JP Morgan melakukan langkah akuisisi terhadap bank tersebut agar efeknya tidak menjalar lebih lanjut ke sistem perbankan," ujar Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro kepada Antara di Jakarta, Selasa.

Selain itu, lanjut Nicodimus, para pelaku pasar juga wait and see menantikan Federal Open Market Committee (FOMC) Meeting oleh The Fed yang akan dirilis pada Kamis (04/03) dini hari waktu Indonesia.

Dari dalam negeri, hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan April 2023 sebesar 4,33 persen year-on-year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, yaitu Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen (yoy) serta Maret 2023 yang sebesar 4,97 persen (yoy).

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan komoditas terbesar yang menyumbang inflasi tahunan April 2023 merupakan bensin dengan andil 0,91 persen, diikuti beras 0,37 persen, dan rokok kretek filter 0,21 persen.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat di mana sektor barang konsumen non primer paling tinggi yaitu 0,32 persen, diikuti sektor transportasi & logistik yang naik 0,17 persen.

Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi dipimpin oleh sektor energi yang turun paling dalam yaitu minus 3,01 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan industri yang masing-masing turun minus 2,10 persen dan 1,90 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DYAN, AMAN, OBMD, PRIM, dan KKES. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni INTP, TBIG, COAL, BTPS, dan PTBA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.402.254 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,36 miliar lembar saham senilai Rp10,23 triliun. Sebanyak 187 saham naik, 368 saham menurun, dan 177 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 34,70 poin atau 0,12 persen ke 29.157,90, indeks Hang Seng menguat 39,24 poin atau 0,20 persen ke 19.933,81, dan indeks Strait Times melemah 9,06 poin atau 0,28 persen ke 3.279,57.

Baca juga: Rupiah melemah seiring indeks manufaktur AS lebih baik dari perkiraan
Baca juga: Saham Asia datar, dolar Aussie melonjak setelah kejutan keputusan RBA
Baca juga: Wall Street ditutup merosot jelang pertemuan Fed

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023