Banda Aceh (ANTARA) - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-306 rute Bandara Kualanamu Medan tujuan Banda Aceh akhirnya mendarat selamat di Aceh setelah batal landing pertama dan kembali ke bandara asal (return to base/RTB) akibat cuaca buruk.

"Penerbangan JT-306 lalu kembali mengudara dari Bandara Internasional Kualanamu pukul 17.04 WIB dan sudah mendarat di bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh pada pukul 18.00 WIB," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya, di Banda Aceh, Selasa.

Sebelumnya, Pesawat Lion Air penerbangan JT-306 gagal mendarat pertama di bandara SIM Aceh akibat cuaca buruk, sehingga harus kembali ke bandara asal di Bandara Kualanamu Medan.

Danang menjelaskan, Boeing 737-900ER registrasi PK-LGJ yang membawa tujuh kru dan 202 penumpang itu awalnya berangkat
pada pukul 12.30 WIB, dan dijadwalkan tiba di Aceh pukul 13.40 WIB.

Baca juga: Lion Air gagal mendarat di Aceh akibat cuaca buruk

Baca juga: Lion Air sediakan 6.804 kursi Surabaya-Labuan Bajo PP selama KTT ASEAN


Namun, pesawat harus kembali ke bandara udara asal dikarenakan kondisi angin di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda yang kurang baik.

"Kondisi tersebut berupa tingginya kecepatan angin yang bergerak searah dengan arah pendaratan pesawat, dan itu tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan karena dapat mengganggu kestabilan pesawat saat hendak mendarat," ujarnya.

Danang menjelaskan, Pilot sangat mematuhi batasan kecepatan angin yang diizinkan dalam penerbangan untuk memastikan keselamatan dan stabilitas pesawat selama penerbangan dan pendaratan.

Karena itu, pilot mempertimbangkan banyak faktor sebelum mengambil keputusan untuk kembali ke bandar udara asal, termasuk kondisi aktual cuaca dan perkiraan cuaca di sepanjang rute penerbangan, kemampuan pesawat dan faktor-faktor lain yang mendukung operasional penerbangan berjalan normal.

"Keputusan untuk kembali ke bandar udara asal karena cuaca yang kurang baik tersebut adalah keputusan yang tepat sebagai prioritas keselamatan penerbangan," katanya.

Ia menegaskan, keputusan kembali ke bandara asal karena pihaknya mengutamakan keselamatan semua orang di pesawat, dan itu selalu menjadi fokus utama.

Lion Air selalu berkoordinasi dengan semua pihak terkait, seperti BMKG, pengatur lalu lintas udara dan pengelola bandar udara untuk memantau perkembangan cuaca di seluruh rute penerbangan, termasuk di Aceh.

"Ini menunjukkan bahwa Lion Air mengutamakan keselamatan penerbangan dan mematuhi aturan keselamatan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan," demikian Danang.*

Baca juga: Pesawat di El Tari batal terbang akibat pintu darurat dibuka penumpang

Baca juga: Lion Air Jakarta-Bengkulu mendarat di Palembang akibat cuaca buruk

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023