Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh mengusulkan agar pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 sebaiknya ditunda satu tahun ke 2025.

"Ada wacana kemarin, rapat terakhir kita di Medan, kita mengusulkan PON ini ditunda satu tahun," kata Kepala Dispora Aceh Dedy Yuswadi, di Banda Aceh, Selasa.

Dedy menyampaikan, usulan penundaan tersebut karena dinilai banyak persiapan yang belum cukup matang, terutama terkait fasilitas atau venue pertandingan nanti.

Terutama venue utama, yakni stadion untuk Aceh dan Medan saat ini juga belum ada kejelasan karena anggarannya belum diberikan oleh pusat.

Apalagi, kata Dedy, venue utama itu teknisnya ada di kementerian. Lalu, berdasarkan hasil musyawarah mereka dengan PUPR pembangunan stadion membutuhkan waktu paling cepat 14-16 bulan, atau selambat-lambatnya 18 bulan.

Baca juga: DPRA minta pusat realisasikan stadion utama untuk PON Aceh 2024

"Sebagaimana dengan Papua, kan juga ditunda 1 tahun, karena event ini event empat tahunan, maka kita harapkan di Aceh 2025," ujar Dedy.

Hal senada juga pernah disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR Aceh Irpannusir, yang meminta Pemerintah Pusat segera merealisasikan pembangunan stadion utama serta venue untuk perhelatan PON Aceh-Sumut 2024, jika tidak maka event itu lebih baik ditunda sementara.

"Stadion dan juga venue itu harus segera dibangun, bukan hanya sekedar melakukan rehab saja," katanya.

Pada prinsipnya, tegas Irpannusir, jika nantinya Pemerintah Pusat tidak membangun stadion baru di Aceh, atau hanya sekedar merenovasi, maka lebih baik event olahraga terbesar itu ditunda saja.

"Kalau tidak dibangun atau merehab saja, sebaiknya PON itu ditunda saja sampai pemerintah siap membangun tempat (venue) pelaksanaan PON," demikian Irpannusir.

Baca juga: Pemprov Sumut tetapkan sejumlah lokasi pertandingan PON 2024
Baca juga: Stadion Teladan bakal jadi lokasi penutupan PON 2024
Baca juga: Rakernas KONI 2023 bahas persiapan dan kesiapan PON 2024 di Aceh-Sumut

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023