Kota Bogor (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus anggota MPR RI Diah Pitaloka menyampaikan bahwa sosialisasi empat pilar yaitu Pancasila, UUD NRI 19945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika penting untuk menjaga persatuan di tahun politik ini.

"Dalam kegiatan empat pilar kebangsaan ini, yang pertama kita bahas adalah bagaimana memahami demokrasi perwakilan, sebagai salah satu bagian dari pelaksanaan Pancasila, sila keempat dan bagaimana kemudian perwakilan ini ya sila keempat ya, bagaimana kemudian kita mengantarkan demokrasi ini menjadi persatuan bangsa," kata Diah saat diwawancarai usai sosialisasi empat pilar di Kota Bogor, Jabar, Rabu.

Menurutnya, menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, saat ini rakyat telah mempunyai semangat dan kesadaran politik, sehingga inilah yang namanya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Rakyat yang dipimpin oleh kesadaran, pemahaman dan semangat berpolitik.

Indonesia akan melaksanakan pemilu serentak tahun 2024 untuk menentukan presiden dan wakil presiden, anggota DPR, DPRD, DPD hingga Gubernur, Wali Kota dan Bupati bersama wakilnya masing-masing.

"Inilah yang perlu kita pahami, inilah kunci demokrasi Indonesia kedaulatan rakyat. Nah kedaulatan itu, tidak ada yang menjadi sebuah kekuatan tanpa adanya persatuan," tutur dia.

Diah berpandangan, apa pun proses pemilu di depan ini adalah bagaimana semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat, melalui sebuah lembaga permusyawaratan yang dibangun dari kedaulatan rakyat itu sendiri, yang nanti mewakilkan perwakilan-perwakilan rakyat, termasuk juga pilihan presiden.

Baca juga: Waka MPR ingatkan masyarakat jaga kebhinnekaan di tahun politik

Baca juga: Anggota MPR ajak partai politik membumikan nilai Pancasila


Semua itu, kata Diah, tidak bisa berjalan baik tanpa adanya semangat persatuan. Dengan demikian, semangat persatuan-lah yang harus menjadi bingkai dalam pertarungan elektoral, karena nanti yang memenangkan pemilu, siapa pun itu akan mengedepankan kepentingan rakyat dan tidak ada yang mungkin bergerak sendiri-sendiri.

"Toh, esensi demokrasi Indonesia ini adalah demokrasi permusyawaratan. Semuanya apa pun akan melalui forum musyawarah. Kaya, misalnya, ada persoalan nih di masyarakat, orang kan tidak menyelesaikan persoalan itu dengan voting, tapi dengan musyawarah. Iya kan itu sudah menjadi watak demokrasi kita," ujarnya.

Diah pun menerangkan bahwa semangat persatuan inilah yang harus dikedepankan menjadi dasar bagi semua dalam menjalankan elektoral, yang intinya untuk kepentingan bersama.

Kalau kemudian akan banyak kontestasi, lanjutnya, itu lebih sebagai representasi semangat perwakilan. Tapi perwakilan ini nantinya untuk bermusyawarah.

"Empat pilar itu ya mengedepankan kepentingan bangsa. Kecintaan kita. Semangat politik ini kan atas kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia. Semua kan untuk bangsa. Mau siapa pun calonnya pasti bicaranya kecintaan kita sama Indonesia," ujarnya.

Dikatakannya pula, bahwa rasa cinta itulah yang menjadi dasar bagi semua anak bangsa untuk bergerak, bersemangat, mengedepankan kesadaran, untuk bisa sama-sama dalam berkompetisi elektoral tapi sekaligus saling menghargai sehingga persatuan ini menjadi bingkai bagi rakyat Indonesia.

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023