Kherson, Ukraina (ANTARA) - Rusia membombardir dan menewaskan 21 warga sipil di kota Ukraina selatan, Kherson, dan sekitarnya pada Rabu (3/5), kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Zelenskyy juga menyebutkan bahwa serangan Rusia itu telah menghantam sebuah supermarket, stasiun kereta dan lintasan penyeberangannya, SPBU, dan bangunan perumahan.

Sebanyak 48 orang diketahui mengalami luka-luka, sebut Zelenskyy dalam aplikasi pesan Telegram.

"Semua warga sipil! Bahkan sebelum hari ini berakhir! Hanya di satu daerah!" tulisnya.

Dia menggambarkan target yang dibombardir sebagai "jejak berdarah yang ditinggalkan Rusia dengan pelurunya."

Sebelumnya, para pejabat menyatakan 12 korban berada di dalam kota Kherson, ibu kota daerah tersebut, di mana sebuah supermarket terbakar saat orang-orang sedang berbelanja pagi dan ledakan menghantam sebuah stasiun kereta.

Empat orang lainnya terbunuh di pedesaan di luar bagian utama kota dalam serangan dari area di daerah Kherson yang masih diduduki oleh Rusia.

Para korban itu termasuk tiga teknisi yang sedang memperbaiki kerusakan dalam jaringan listrik yang rusak akibat pengeboman yang dilakukan Rusia sebelumnya.

Tumpahan darah dan tumpukan puing terserak di atas tanah di luar supermarket Kherson, yang akses masuknya mengalami kerusakan parah dan ditutup, menurut koresponden Reuters yang berada di lokasi kejadian.

Baca juga: Penyelidik: Ruang penyiksaan di Kherson dibiayai Rusia

Kementerian Dalam Negeri Ukraina menyatakan bahwa para korban adalah pelanggan dan pekerja di supermarket.

"Ketika musuh tidak bisa mencapai apa pun di medan pertempuran, mereka menyerang kota-kota yang dalam kondisi damai," kata juru bicara militer Ukraina, Serhii Cherevatyi.

Rusia tidak berkomentar mengenai serangan di Kherson, satu dari empat daerah di Ukraina yang diklaim dicaplok Rusia pada September lalu.

Moskow telah menyangkal bahwa pihaknya menargetkan warga sipil dalam invasi ke Ukraina yang dimulai sejak Februari 2022.

Banyak jendela yang hancur di stasiun kereta, dan setidaknya dua penyintas terlihat dibawa dengan tandu.

Tiga perempuan yang sedang bersantap saat serangan mengatakan mereka berlindung di bawah meja.

Moskow telah meningkatkan serangan udara di Ukraina selama beberapa hari terakhir, saat Kiev mempersiapkan serangan balik yang diharapkan dapat mengambil kembali wilayah yang diduduki Rusia di daerah Kherson.

Pasukan Ukraina menguasai kembali kota Kherson pada November lalu setelah berada dalam pendudukan selama enam bulan, tetapi pasukan Rusia hanya mundur sejauh sisi seberang sungai Dnipor, yakni posisi dari mana mereka sekarang membombardir kota tersebut.

Gubernur daerah Oleksandr Prokudin pada Rabu mengumumkan jam malam di kota Kherson yang akan dimulai dari Jumat malam hingga Senin pagi untuk alasan "penegakan hukum". Namun, dia tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Infrastruktur sipil rusak usai Rusia bombardir Kherson

Baca juga: Polisi: Penembakan Rusia tewaskan 32 orang di Kherson

Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023