Jakarta (ANTARA) - Usai menyantap berbagai jenis makanan khas di Hari Raya Idul Fitri seperti opor dan ketupat sayur, PT Kalbe Farma mengajak masyarakat untuk kembali menjaga kolesterol.

Kalbe memperhatikan angka penderita kolesterol yang cukup tinggi, yaitu mencapai 28 persen dari total penduduk, dan 7,9 persen orang di dunia meninggal akibat dari kolesterol. Jika terlambat menangani kolesterol yang tinggi, dapat membahayakan kesehatan bahkan berisiko kematian.

Oleh sebab itu, Kalbe pun mengajak masyarakat untuk kembali waspada, seperti dalam siaran resminya, Jumat.

General Manager of Medical Kalbe Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur, mengatakan bahwa kolesterol merupakan produk akhir dari makanan berlemak, yang akan diserap dalam darah dan bisa menempel di pembuluh darah. Contohnya, lemak dari daging, masakan bersantan, jeroan, serta makanan yang digoreng.

Baca juga: Segera minum simvastatin usai makan tinggi lemak, bijakkah?

Apalagi jenis makanan dan masakan tersebut menjadi hidangan utama saat perayaan Lebaran.

“Kalau kita makan makanan yang sumber kolesterol dan lemak yang tinggi, otomatis kolesterol dalam darah akan meninggi. Apalagi ketika mengonsumsi gorengan terus menerus dan berlebihan, menyebabkan lemaknya tinggi dan lemak yang jenuh jadi kalori di saluran pencernaan tinggi hingga ke darah,” ujar Muliaman.

Gejala kadar kolesterol tinggi akan muncul apabila ada komplikasi, seperti hipertensi, penyakit jantung coroner, atau diabetes. Namun, gejala atau tanda yang kerap kali terjadi dan dihubungkan dengan penderita kolesterol tinggi ialah terjadi peningkatan berat badan, kemudian pada orang yang tengkuknya menjadi kaku, kesemutan, nyeri otot setelah olahraga, pusing, mata merah, kuku yang mulai menebal, hingga sering merasa mengantuk dan cepat lelah.

“Harus cek darah, kadar kolsterolnya harus lebih dari 200. Memang bahwa secara gejala tidak ada, kadang silent, banyak yang tidak tahu. Makanya sangat perlu pencegahan, ketika kita sadar makan yang banyak lemak, kita harus tahu caranya mencegah supaya tidak tinggi kolesterol,” papar Muliaman.

Baca juga: Dokter: Atur porsi makan saat Lebaran bantu badan tetap sehat

Muliaman menekankan, penyakit ini biasanya menyerang orang dewasa, namun juga mulai menyerang remaja. Sebab, akhir-akhir ini remaja banyak mengonsumsi fastfood. Sedangkan kolesterol tinggi disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat dengan pola makan buruk dan jarang berolahraga.

“Pencegahan memang paling terbaik, seperti jaga pola makan yang teratur. Kemudian, juga olahraga minimal 30 menit tiap hari secara teratur, olah raga ringan saja tidak perlu lari marathon atau panjat tebing, cukup dengan jalan dan jogging, kapan saja asal rutin. Bisa membantu sekali,” jelasnya.

Untuk menangangi kolesterol, Brand Manager Kalbe Nutritionals, Yovita Pratiwi mengatakan bahwa Kalbe Nutritionals punya salah satu produk yang bisa menjadi solusi.

“Kalbe Nutritionals punya salah satu produk fungsional nutrisi ready to drink berbentuk minuman, namanya Nutrive Benecol, yang mengandung zat utama plant stanol ester. Ini adalah salah satu dari sepuluh penemuan terbaik di dunia dalam bidang nutrisi untuk menurunkan kolesterol, 7 hingga 10 persen dalam waktu 2 minggu,” terang Yovita.

Baca juga: Dokter imbau jangan takut kolesterol saat Lebaran

Plant stanol ester termasuk zat alami dari tumbuh-tumbuhan yang sudah teruji klinis dan mendapatkan status GRAS (Generally Recognized as Safe). Kemudian, Nutrive Benecol memiliki index glikemik yang rendah tanpa penambahan gula pasir, maka sangat aman dikonsumsi oleh pendertia diabetes yang ingin menurukan kolesterol.

Cara menangani kolesterol yang naik akibat menyantap hidangan berlemak pada perayaan Lebaran, ialah dengan mengonsumsi Nutrive Benecol setelah makan. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, minum dua botol di setiap harinya.

“Nutrive Benecol hadir dalam dua format. Pertama, ada smoothies dengan varian blackcurrant, strawberry, leci, dan orange. Kedua, yogurt sebagai format terbaru di tahun 2023, maka menjadi satu-satunya yogurt di Indonesia yang dapat menurunkan kolesterol. Semuanya cocok dengan lidah masyarakat Indoneia,” kata Yovita.

Baca juga: Kurangi kolesterol dengan susu evaporasi pengganti santan

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023