Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali mengajak para ASN belanja di pasar rakyat untuk menggerakkan perekonomian warga dalam Gerakan Belanja di Pasar Rakyat dan UMKM yang hasilnya didonasikan kepada warga kurang mampu.

"Selain menggerakkan perekonomian warga, gerakan ini juga membantu warga yang membutuhkan. Dengan gotong royong semacam ini semuanya akan menjadi lebih ringan," ujar Bupati Ipuk saat belanja di Pasar Galekan, Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Jumat.

Di Pasar Galekan ini, Bupati Ipuk belanja beragam bahan pangan bergizi tinggi, seperti aneka ikan, telur, daging, hingga sayur-mayur.

Baca juga: Ribuan ASN Banyuwangi borong pangan bernutrisi bantu balita stunting

Usai belanja, Ipuk langsung membagikan hasil belanjaan kepada masyarakat, seperti abang becak, lanjut usia, dan masyarakat kurang mampu lainnya yang berada di sekitar kawasan pasar.

Alumni Universitas Negeri Jakarta itu juga mendatangi dan membagikan hasil belanja pada anak yatim piatu yayasan LKSA Sahal Suhail, Desa Bajulmnati.

Bupati Ipuk juga mengunjungi sejumlah ibu hamil risiko tinggi dan balita stunting di Desa Bajulmati. Selain menyerahkan bantuan, bupati juga memastikan kondisi kesehatan mereka.

"Aksi kali ini kami tetap fokus untuk penanganan stunting. Kami belanja kebutuhan pangan bernutrisi tinggi untuk disumbangkan kepada bayi di bawah dua tahun yang stunting, serta ibu hamil berisiko tinggi," kata Ipuk.

Menurut Ipuk, saat ini melihat ibu hamil dengan risiko bukan hanya dengan timbangan, namun juga riwayat penyakit.

"Saya minta puskesmas, dasawisma dan kader posyandu terus memantau perkembangannya. Pastikan intervensi pangan bernutrisi yang kami berikan betul-betul dikonsumsi, sehingga kondisinya segera membaik," ujarnya.

Gerakan Belanja di Pasar Rakyat dan UMKM dicetuskan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sejak 2021. Gerakan rutin yang dilaksanakan setiap bulan pada tanggal "cantik" oleh ribuan ASN.

Baca juga: Bupati Banyuwangi: Penanganan stunting harus juga berdampak luas

Baca juga: Banyuwangi luncurkan Program Aku Beraksi atasi kekerdilan


Siliviana Silva (22), salah seorang ibu hamil 13 minggu dengan risiko tinggi mengaku senang dibantu bahan pangan bernutrisi. "Kami sangat bersyukur karena terus dipantau sekaligus dibantu tambahan nutrisi harian," tuturnya.

Pemkab Banyuwangi juga melibatkan pedagang sayur keliling untuk menyalurkan bantuan makan tambahan bagi balita stunting ataupun ibu hamil risiko tinggi.

Untuk penanganan stunting, pada tahun 2023 Pemkab Banyuwangi mengalokasikan dana dalam APBD senilai Rp7 miliar, untuk intervensi nutrisi ibu hamil risiko tinggi dan balita stunting dari keluarga tidak mampu.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023