Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur berkolaborasi untuk penerapan digitalisasi dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) bersama Balai Taman Nasional Komodo dan Pemerintah Provinsi NTT.

"Tujuannya supaya ada yang namanya transparansi. Ada kesamaan data baik Balai Taman Nasional Komodo, provinsi, maupun kabupaten," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Jumat malam.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi baru saja melangsungkan rapat bersama Balai Taman Nasional Komodo, PT Flobamor, dan KSOP Labuan Bajo terkait pengelolaan Taman Nasional Komodo.

Dalam rapat itu, mereka bersepakat untuk menerapkan digitalisasi dimulai dari pemesanan tiket masuk termasuk cara pembayaran dengan non tunai.

Menurut dia, penerapan digitalisasi itu bertujuan untuk transparansi data sehingga adanya kesamaan data dari pihak-pihak tersebut.

"Sehingga data yang dimiliki oleh pemerintah pusat dalam hal ini BTNK, kabupaten, provinsi pasti sama," ungkapnya.

Bupati Edi mengatakan lewat penerapan digitalisasi itu, ada harmonisasi aplikasi antara BTNK dan PT Flobamor.

BTNK sendiri memiliki aplikasi Siora, sedangkan PT Flobamor memiliki aplikasi INISA.

Bupati menyebut kedua aplikasi itu bisa diharmonisasikan sehingga dapat dipilih untuk pemanfaatannya.

Nantinya penempatan personel yang melakukan penjagaan terkait penjualan tiket retribusi pemda akan ditarik, karena sudah ada aplikasi tersebut.

"Kami sudah sepakat bahwa keberadaan TNK harus mampu beri manfaat baik rakyat di kabupaten ini, provinsi, negeri ini. Itu prinsip. Maka untuk itu perlu harmonisasi sejumlah aturan sehingga tiga komponen ini rasakan dampak dari keberadaan TNK," katanya berharap.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo Hendrikus Rani Siga menambahkan tengah melakukan uji coba Siora sebelum penyelenggaraan ASEAN Summit.

Dia berharap kehadiran Siora dapat membuat manajemen Taman Nasional Komodo akan lebih efektif karena mengakomodir self interpretation, tapi juga pengelolaan di dalam kawasan, sistem zonasi, dan reservasi online.

"Kita rencananya besok akan kita ujicobakan dan tim teknis sudah ada di Labuan Bajo. Mudah mudahan dalam waktu tidak terlalu lama bisa launching sehingga bisa akomodir kepentingan publik maupun TNK," katanya.

Direktur Operasional PT Flobamor Abner Esau Runpah Ataupah mengatakan aplikasi INISA sudah siap sejak Agustus 2022.

Aplikasi itu telah dikerjasamakan dengan Balai Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

"Aplikasi bisa disinkronkan dengan aplikasi Siora dari balai. Mungkin aplikasi balai sifatnya keseluruhan kawasan, kalau kami hanya dikerjasamakan di Pulau Padar dan Komodo saja," ucapnya.

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023