Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI menggelar rangkaian kegiatan sosialisasi sekaligus pengecekan kesehatan jamaah calon haji 2023 guna memastikan kesiapan jasmani dan rohani seluruh peserta.

"Persiapan kesehatan harus sudah dilakukan mulai saat ini oleh seluruh jamaah haji, bukan hanya untuk jamaah lanjut usia, mengingat ibadah haji identik dengan ibadah fisik,” kata Kepala Pusat (Kapus) Kesehatan Haji Kemenkes RI Liliek Marhaendro Susilo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan pemberangkatan jamaah haji tahun ini direncanakan dimulai 24 Mei 2023.

Walaupun COVID-19 sudah tidak lagi berstatus darurat kesehatan global, kata Liliek, tapi kasus COVID-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan beberapa pekan terakhir.

Untuk itu, jamaah haji yang akan berangkat perlu disiapkan agar tetap sehat dan memenuhi persyaratan kesehatan sebelum keberangkatan.

Baca juga: Itjen Kemenag-Kemenkes teken kerja sama pengawasan ibadah haji

Baca juga: Kemenkes tetapkan vaksin meningitis tak wajib bagi jamaah visa umrah


Dalam rangka persiapan keberangkatan, Kementerian Kesehatan RI menggelar Sosialisasi Kesehatan Haji Masa Pandemi yang digelar sejak April 2023 di lima kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Kudus, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Pacitan.

Penyelenggaraan Sosialisasi kali ini merupakan kerja sama Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota.

Liliek mengatakan kegiatan sosialisasi juga dirangkai dengan pemeriksaan kesehatan dan pengukuran kebugaran.

Petugas juga menyampaikan sejumlah informasi mengenai penyelenggaraan kesehatan haji mulai dari pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan, vaksinasi haji, dan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah haji hingga nanti kembali ke Tanah Air.

"Jamaah haji diharapkan mengetahui faktor risiko yang ada pada diri sendiri dan faktor risiko lain yang akan dihadapi saat menjalankan ibadah haji nanti, seperti cuaca panas, kelembaban udara yang rendah, budaya yang berbeda, kondisi tempat tinggal, makanan, dan jarak antara pondokan yang jauh dari Masjidil Haram," katanya.

Kapus Liliek juga berpesan agar para jamaah haji dalam melakukan ibadah sunah seperti umrah dan ziarah dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan selama di Tanah Suci.

“Jemaah diharapkan fokus untuk menjalankan rukun haji dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunah,” ujarnya.

Untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M, Kementerian Kesehatan RI juga menyiapkan aspek kesehatan bagi jamaah di Arab Saudi. Bidang kesehatan siap melayani para jamaah haji selama di Tanah Suci.

“Kami sudah menyiapkan petugas dan sarana pelayanan kesehatan mulai dari tingkat puskesmas, dinas kesehatan di kabupaten/kota, embarkasi/debarkasi haji, di perjalanan (dalam kloter) termasuk di Tanah Suci," katanya.

Selain itu, disiapkan juga rumah sakit bagi jamaah haji Indonesia yang dilengkapi dengan tenaga medis dan paramedis termasuk dokter spesialis serta mobil ambulans.

Baca juga: Kemenkes imbau calon haji atur ritme ibadah sunah

Baca juga: Kemenkes: Tugas utama PPIH pastikan jamaah haji sehat


 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023