"Sesuai dengan tema seminar dan lokakarya yang diangkat, yaitu 'Membangun Sinergi untuk Internasionalisasi BIPA', saya berharap akan semakin banyak warga Jerman yang tertarik dengan Indonesia, bukan saja dari aspek bahasa, budaya, atau pariwisata saja, melainkan juga dari segi kemajuan besar yang telah dicapai Indonesia saat ini," kata Arif Havas Oegroseno dalam keterangan, Jakarta, Ahad.
Hal itu dikatakannya dalam seminar dan lokakarya di Museum Papua, Gelnhausen, negara bagian Hessen di Jerman, yang diadakan oleh Asosiasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) di Jerman.
Arif Havas Oegroseno mengapresiasi kegiatan para pengajar dan pegiat BIPA di Jerman dan memotivasi agar selalu optimal dalam memberikan pembelajaran tentang bahasa dan keragaman budaya Indonesia kepada warga asing di Jerman maupun Eropa.
Baca juga: VILTA turut kirim guru bantu Bahasa Indonesia di Australia
Baca juga: Bahasa daerah sokoguru penunjang bahasa Indonesia
"Ketertarikan warga Jerman dan Eropa ke Indonesia dari aspek bahasa, budaya, dan aspek lainnya melalui pembelajaran BIPA dan kegiatan tahunan seminar dan lokakarya seperti ini perlu didukung penuh," kata Arif.
Materi yang disampaikan dalam seminar dan lokakarya tersebut beragam, mulai dari politik diplomasi BIPA, tantangan dan peluang mengajar BIPA pasca pandemi, internasionalisasi budaya dan tradisi nusantara, pengajaran BIPA untuk anak-anak dan remaja, serta tema lainnya dalam rangka mendukung upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia.
Para pembicara dalam acara tersebut antara lain Profesor E. Aminudin Azis dari Kepala Badan Bahasa, Profesor Arndt Graf dari Universität Goethe Frankfurt, Prof. Suyoto Atim dari APPBIPA Jepang, Dr. Ikhsanudin dari Universitas Tanjungpura, juga Ketua APPBIPA Pusat Dr. Liliana Muliastuti.*
Baca juga: Pakar sebut ngabuburit memperkaya kosakata Bahasa Indonesia
Baca juga: Kantor Bahasa NTB ajarkan bahasa Indonesia ke penutur asing
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
