Islamabad (ANTARA News) - Kamis menjadi hari berdarah buat Pakistan, saat empat ledakan mengguncang negeri itu dan menewaskan sedikitnya 116 orang serta melukai 235 orang.

Dari keempat ledakan itu, tiga mengguncang Quetta --ibukota Provinsi Balochistan dibarat-daya Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, sementara satu lagi di tempat peribadatan di Kabupaten Swat, bagian barat-laut negeri itu.

Pada Kamis sore, sekitar pukul 15.50 waktu setempat, satu bom meledak di pos pemeriksaan Korps Perbatasan, pasukan paramiliter di Pakistan di Daerah Bacha Khan di pusat kota Quetta, sehingga sedikitnya 12 anggota Korps Perbatasan tewas dan 50 lagi cedera.

Korban cedera meliputi tujuh personel Korps Perbatasan dan banyak anak-anak serta perempuan.

Bom dipasang di chassis satu kendaraan yang diparkir dekat pos pemeriksaan dan 25 kilogram peledak digunakan pada bom itu, kata petugas satuan penjinak bom seperti dikutip Xinhua.

Ledakan ini sangat kuat sehingga meninggalkan lubang sedalam dua kaki dan lebar delapan kaki.

Sedikitnya 13 kendaraan termasuk dua mobil bak terbuka Korps Perbatasan juga hancur dalam ledakan yang juga mengakibatkan kerusakan serius pada beberapa toko, kantor dan rumah di dekatnya.

Sekitar dua jam kemudian, tersiar laporan yang mengatakan satu ledakan terjadi di satu tempat peribadatan di Kabupaten Swat di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan barat-laut, sekitar pukul 17.40 waktu setempat.

Swat terletak 115 kilometer sebelah barat-laut Islamabad. Bom diletakkan di lantai dasar pusat peribadatan itu.

Sedikitnya 22 orang tewas dan 65 orang cedera.

Ledakan berikutnya kedua terjadi juga di Quetta cuma berselang beberapa menit, kata beberapa sumber Xinhua di kota itu.

Itu adalah bom bunuh diri di mana enam sampai tujuh kilogram peledak digunakan oleh pembom bunuh diri.
81 orang tewas --termasuk sembilan polisi, 25 petugas pertolongan dan dua insan media-- dan 121 orang lagi cedera dalam kedua serangan bom itu.

(C003)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013