Bengaluru (ANTARA) - Uni Eropa (EU) berencana menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan China yang diduga menjual peralatan yang dapat dipakai sebagai senjata perang oleh Rusia, Financial Times (FT) melaporkan pada Minggu (7/5).

Tujuh perusahaan China telah dimasukkan ke dalam daftar sanksi baru yang akan dibahas EU pekan ini, menurut laporan media Inggris itu.

Menurut FT, daftar sanksi itu mencakup dua perusahaan di China daratan–3HC Semiconductors dan King-Pai Technology–dan lima lagi di Hong Kong, yaitu Sinno Electronics, Sigma Technology, Asia Pacific Links, Tordan Industry dan Alpha Trading Investments.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Senin mengatakan China mendesak EU untuk tidak mengambil "jalan yang salah", jika tidak ingin Beijing mengambil tindakan tegas.

"China menentang tindakan yang menggunakan kerja sama China-Rusia sebagai dalih untuk menjatuhkan sanksi atau yurisdiksi jangka panjang secara ilegal terhadap China," kata Wang pada jumpa pers rutin.
Baca juga: Menlu Jerman: Kesatuan Eropa kunci turunkan risiko China

Badan eksekutif EU Komisi Eropa belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Sejumlah perusahaan seperti King-Pai Technology telah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat, yang menilai perusahaan itu menjadi pemasok bagi banyak pihak di kompleks industri militer Rusia.

Sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina 14 bulan lalu, EU telah memberlakukan 10 paket sanksi terhadap individu dan perusahaan Rusia, sehingga menimbulkan kesulitan ekonomi dan membatasi pendanaan perang.

Sumber: Reuters

Baca juga: Uni Eropa khawatir atas penangkapan aktivis HAM China
Baca juga: EU: Hubungan ke China akan ditentukan oleh perilaku Beijing
Baca juga: Pejabat Uni Eropa peringatkan sanksi jika China kirim senjata ke Rusia

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023