Saat ini, yang perlu untuk dilakukan perbaikan di antaranya adalah peningkatan jumlah inovasi dan pengayaan terhadap jenis-jenis inovasi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mendorong Badan Riset Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Bali untuk memperkaya jenis inovasi di daerah.

Menurut Yusharto, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, Brida Bali perlu memperkaya jenis inovasi di daerahnya karena saat ini mereka cenderung berfokus pada pengembangan inovasi di bidang urusan kebudayaan.

"Saat ini, yang perlu untuk dilakukan perbaikan di antaranya adalah peningkatan jumlah inovasi dan pengayaan terhadap jenis-jenis inovasi agar dapat menyebar pada setiap urusan yang ada pada urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah," kata dia.

Hal tersebut disampaikan Yusharto saat menerima kunjungan Brida Bali guna membimbing Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mengembangkan indeks inovasi daerah (IID), di Aula BSKDN, Jakarta, Senin.

Berikutnya, Yusharto mengingatkan Pemprov Bali melalui Brida Bali perlu membina pemerintah kabupaten/kota di dalamnya untuk meningkatkan inovasi daerah.

Baca juga: Kemendagri atasi ancaman resesi lewat inovasi daerah

Meskipun belum memperkaya jenis inovasi, berdasarkan data pelaporan inovasi daerah tahun 2022, Provinsi Bali mengalami peningkatan pada sejumlah aspek lain terkait inovasi. Di antaranya, aspek ranking indeks, jumlah inovasi terlapor, dan peningkatan kualitas pelaporan inovasi daerah.

Ia menyampaikan pula ada 42 jenis inovasi yang dilaporkan Pemprov Bali dengan skor nilai kematangan yang relatif cukup tinggi, yakni mencapai skor 106, sementara skor terendah adalah 76.

"Ini sudah cukup menjadi modal dasar bagi Pemprov Bali untuk meningkatkan inovasi," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Yusharto juga mengungkapkan BSKDN bersedia menjadi pusat bagi seluruh provinsi untuk menyebarkan informasi yang berkaitan dengan kebutuhan kajian, riset, atau sejenisnya kepada seluruh lembaga terkait di Indonesia.

Ia mengatakan hal tersebut merupakan wujud kolaborasi dari BSKDN, pemerintah daerah, dan lembaga terkait untuk meningkatkan inovasi berbasis data.

"Kolaborasi untuk meningkatkan inovasi berbasis data itu sangat penting agar inovasi yang tercipta dapat lebih berkualitas," ujar dia.

Sementara itu, Kepala BRIDA Provinsi Bali I Made Gunaja berharap BSKDN dapat melakukan pembinaan peningkatan inovasi kepada pihaknya melalui fasilitasi bimbingan teknis terkait IID ataupun indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN.

"Kami perlu masukan-masukan dari BSKDN terkait peningkatan (inovasi) dalam indeks inovasi daerah dan indeks BSKDN lainnya," ujar dia.

Baca juga: Mendagri sebut Lorong Wisata Makassar percontohan inovasi daerah
Baca juga: BSKDN imbau pemda perkuat inovasi demi tingkatkan efisiensi anggaran

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023