Banda Aceh (ANTARA) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh mengeluhkan tidak bisa melakukan penebusan minyak dan gas ke Pertamina akibat sistem dari Bank Syariah Indonesia (BSI) eror.

"Saat eror layanan BSI, di Aceh tidak ada solusi bagi pemilik SPBU untuk melakukan penebusan minyak ke Pertamina, ini sangat mengecewakan," kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Selasa.

Hal itu disampaikan Nahrawi Noerdin setelah dirinya beserta sejumlah pengusaha SPBU lainnya di Aceh gagal melakukan penebusan pembelian minyak dan elpiji ke Pertamina melalui BSI.

"Kalau BSI error sistemnya seperti ini, bisa kosong bahan bakar minyak di seluruh SPBU di Aceh, karena kita tidak bisa menarik dan mentransfer uang penebusan BBM di Pertamina," ujarnya.

Nahrawi menuturkan, sebelum BSI terbentuk, transaksi penebusan minyak oleh pemilik SPBU bisa dilakukan dari sejumlah bank, karena ada sistem di setiap bank dengan nama host to host.

Namun, saat sistemnya hanya ada di satu bank yaitu BSI, maka ketika terjadi layanan eror seperti hari ini secara otomatis semua transaksi di Aceh terhambat.

"Kondisi seperti ini bisa menjadi pelajaran dalam mengambil kebijakan, seharusnya ada bank konvensional lain satu di Aceh yang memiliki sistem host to host, jadi ada solusi saat satu bank eror," katanya.

Selain itu, Nahrawi Noerdin juga mengaku hingga saat ini pelayanan bank syariah di Aceh masih cukup jauh dari harapan, terutama bagi kalangan dunia usaha.

Jika kondisi ini terus berlarut, lanjut Nahrawi, ia menilai Aceh akan menjadi daerah terisolir secara nasional dan internasional dalam urusan transaksi keuangan.

“Akses dan layanan keuangan yang bisa dinikmati oleh saudara-saudara kita di seluruh Indonesia, tapi tidak bisa dinikmati di Aceh. Itu cukup besar pengaruhnya bagi dunia usaha dan perekonomian Aceh," demikian Nahrawi Noerdin.

Seperti diketahui, terkait gangguan layanan itu, BSI menyampaikan bahwa pihaknya sedang melakukan pemeliharaan sistem, sehingga untuk sementara waktu layanan tidak bisa diakses nasabah.

Pemeliharaan (maintenance) sistem tersebut dinyatakan sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan pelayanan kepada nasabah.

Namun, sampai hari ini layanan khusus untuk mobile banking BSI masih down, sedangkan terhadap layanan kantor cabang dan ATM berangsur pulih.

Baca juga: DPR Aceh: BSI percepat perbaikan sistem agar tak resahkan masyarakat
Baca juga: BSI sampaikan layanan ATM antarbank kembali pulih
Baca juga: OJK Aceh monitoring jaringan kantor BSI setelah ada masalah

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023