Beijing (ANTARA) - Impor bijih besi China naik 5,1 persen pada April dari periode yang sama tahun sebelumnya, data bea cukai menunjukkan pada Selasa (9/5/2023), karena pembeli mengantisipasi permintaan yang kuat untuk bahan pembuatan baja selama puncak musim konstruksi musim semi.

Konsumen bijih besi terbesar dunia itu membawa 90,44 juta ton bahan pembuatan baja bulan lalu, naik dari 86,06 juta ton pada April 2022, kata Administrasi Umum Bea Cukai.

Permintaan bijih besi meningkat karena rata-rata produksi logam panas harian China di antara 247 pabrik baja yang disurvei mencapai 2,45 juta ton pada April, naik 5,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data dari konsultan Mysteel.

Logam panas adalah produk tanur sembur, dan hasilnya sering digunakan untuk mengukur permintaan bijih besi.

"Menurut model kami, penggunaan bijih besi impor meningkat lebih dari enam persen pada April, dan oleh karena itu tidak mengherankan jika melihat peningkatan ringan impor tahun-ke-tahun pada bulan lalu," kata Pei Hao, seorang analis senior di perusahaan pialang internasional FIS berbasis di Shanghai.

"Laju pertumbuhan penggunaan melebihi impor (bijih besi) bulan lalu, jadi kami yakin pabrik menambah volume untuk memenuhi produksi dari pelabuhan, yang berkontribusi pada tingkat pengambilan yang relatif tinggi yang terlihat di bulan tersebut," tambahnya.

Namun, volume April berada di bawah 100,23 juta ton yang diimpor pada Maret karena margin baja yang menyusut merusak minat beli dan Topan Ilsa, yang telah mengancam wilayah barat laut Australia, mempengaruhi pengiriman.

Impor bijih besi selama Januari-April mencapai 385 juta ton, naik 8,6 persen dari periode yang sama pada tahun 2022, menurut bea cukai, diuntungkan dari ekspektasi pemulihan permintaan hilir yang kuat pada Maret dan April setelah Beijing tiba-tiba meninggalkan kebijakan nol COVID yang ketat tahun lalu.

Sementara itu, ekspor produk baja China pada April naik 59,2 persen dari tahun sebelumnya menjadi 7,93 juta ton dan juga sedikit lebih tinggi dari 7,89 juta ton yang tercatat pada Maret, menurut data bea cukai.

Negara itu mengirimkan 28,01 juta ton baja ke luar negeri selama Januari-April, naik 55 persen dalam basis tahunan, menurut bea cukai.

China mengimpor 585.000 ton baja pada April, turun dari 956.000 ton pada bulan yang sama tahun lalu dengan total volume dalam empat bulan pertama turun 40 persen tahun ke tahun menjadi 2,5 juta ton, data bea cukai menunjukkan.


Baca juga: Impor durian via pelabuhan China selatan akan lampaui 160.000 ton
Baca juga: China impor bahan pertanian dari negara-negara Sabuk dan Jalur Sutra
Baca juga: Toyota tarik 22.965 unit mobil impor Lexus di China

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023