Vaksin ini kami berikan secara gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Kulon Progo (ANTARA News) - Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mendistribusikan 25.000 vaksin H5N1 clade 2.3.2 kepada peternak itik di wilayah setempat.

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo, Drajad Purbadi di Kulon Progo, Senin, mengatakan distribusi vaksin melaui Unit Pelaksana Teknis Dinas Pusat Kesehatan Hewan (UPTD Puskeswan) di wilayah utara, tengan dan selatan di wilayah Kulon Progo.

"Penyebaran H5N1 clade 2.3.2 telah menyerang itik di Kabupaten Kulon Progo pada Oktober 2012. Untuk itu, kami berkoordinasi dengan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta untuk mengantasi penyebaran virus ini. Dari Kementerian Pertanian, kami mendapat alokasi vaksin sebanyak 25 ribu, yang langsung didistribusikan ke UPTD Puskeswan," kata Drajad.

Ia mengimbau kepada warga yang ternaknya mengalami mati mendadak segera mengambil vaksi ke UPTD Puskeswan terdekat. "Vaksin ini kami berikan secara gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun," kata dia.

Untuk mengantisipasi penyebaran AI jenis H5N1 clade 2.3.2, kata Drajad, Dinas Kepenak telah membuat surat edaran tentang pencegahan dan penanggulangan virus ini. Selain itu, Dinas Kepenak telah secara aktif melakukan sosialisasi kepada peternak dalam pencegahan virus, melakukan pemantauan dan mengambil contoh dari itik yang mati secara mendadak.

"Kami terus mengupayakan virus AI jenis H5N1 clade 2.3.2 tidak menyebar di Kulon Progo. Untuk itu, kami terus melakukan antisipasi dini terhadap penyebaran virus ini," kata dia.

Ia mengatakan, total kematian itik yang terjadi di Kulon Progo mencapai 2.918 ekor dan 20 ekor entog. Sementara, populasi itik di Kulon Progo mencapai 124.493 ekor atau tidak mencapai satu persennya.

Menurut dia, virus AI jenis H5N1 clade 2.3.2 menyerang itik di Kecamatan Lendah, Galur, Panjatan, Temon, Wates, dan Pengasih atau kawasan pesisir di Kulon Progo.

"Kawasan pesisir banyak sungai atau air yang melimpah, sehingga populasi ternak itik banyak berkembang di wilayah tersebut," kata dia.

Wakil Menteri Pertanian Rusman, mengatakan, Kementerian Pertanian sedang memproduksi vaksin H5N1 clade 2.3.2 untuk didistribusikan ke wilayah-wilayah yang banyak terjadi kasus flu burung ini. Pusat penyebaran H5N1 di wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura) khususnya di Pemalang dan Brebes (Jawa Tengah).
(S023)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013