Jakarta (ANTARA) - Direktur Pengurangan Sampah Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Vinda Damayanti Ansjar mengapresiasi pelaku industri yang menghadirkan produk ramah lingkungan.

Vinda menilai hal tersebut sebagai bentuk tanggung jawab pelaku industri terhadap keberlangsungan lingkungan hidup.

"Dalam kesempatan ini, kami bisa melihat secara nyata bahwa aturan dan kebijakan yang pemerintah dorong telah membuka jalan, peluang, dan sekaligus memberikan tantangan bagi PZ Cussons untuk terus berupaya dalam membangun bisnis yang bertanggungjawab terhadap lingkungan hidup," ujar Vinda dalam rilis pers, Rabu.

"Yaitu bisnis berkelanjutan yang menyelaraskan antara profit dengan people dan planet, karena di masa yang akan datang hanya bisnis berkelanjutan saja yang akan bertumbuh dan bertahan dan rasanya hal itu bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan," sambung dia.

Vinda mengapresiasi PZ Cussons atas upaya keberlanjutan mereka terhadap lingkungan, yang mana hal itu telah sejalan dengan amanat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Baca juga: Survei: konsumen Indonesia sadar pentingnya kelestarian lingkungan

Perusahaan multinasional yang berfokus pada produk perawatan tubuh, PZ Cussons, pada Rabu, mengenalkan Cussons Baby Tisu Basah sebagai produk bayi pertama di Indonesia yang bersertifikat ekolabel dari KLHK.

Ekolabel merupakan label yang mengidentifikasi preferensi ramah lingkungan sebuah produk.

Head of Marketing PZ Cussons Indonesia Riza Arief Rahman mengatakan tisu basah Cussons Baby Wipes Pure and Gentle tidak hanya ramah lingkungan dengan dapat terurai secara alami, namun juga hadir dengan sejumlah keunggulan, seperti terbuat dari 100 persen natural fiber, minyak zaitun organik bersertifikat, sumber air terpurifikasi, nol persen alkohol, pewarna, dan pewangi.

"Produk ini juga menjawab tantangan kulit bayi sensitif dengan hipoalergenik, ukuran tisu lebih lebar dan tebal, serta tiga kali lebih bersih dibanding tisu basah pada umumnya," kata dia.

Figur publik Riafinola Ifani Sari atau akrab disapa Nola Be3 mengaku turut senang dengan hadirnya produk bayi ramah lingkungan.

Ibu empat anak itu melihat berbagai fenomena alam yang semakin mengkhawatirkan seperti perubahan iklim ekstrem dan ketidakpastian cuaca yang mengglobal membuat siapa pun harus memilih gaya hidup yang pro terhadap lingkungan.

“Saya mengapresiasi PZ Cussons yang mengajak kita untuk mengambil langkah kecil yang memberikan dampak besar bagi kita sebagai ibu, anak-anak kita, dan alam sekitar. Saya menyetujui bahwa langkah kecil yang jika dilakukan secara konsisten, dapat memberi kebaikan untuk masa depan," ujar dia.

Baca juga: Unilever perkenalkan label "Easy Green" untuk produk ramah lingkungan

Terobosan inovasi produk Cussons Baby Wipes Pure and Gentle merupakan langkah konkret dari inisiatif sosial “Small Step Big Impact, Small Step for a better Future", yaitu langkah kecil untuk kebaikan masa depan.

Director of Corporate Communications PZ Cussons Indonesia Elly Mustrianita mengatakan komitmen PZ Cussons terhadap keberlanjutan secara nyata terus dilaksanakan dan diupayakan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis.

Mulai dari proses bisnis hulu ke hilir, inovasi produk terutama dengan pengurangan penggunaan plastik, layanan konsumen yang memastikan keamanan dan kenyamanan produk higienis bagi ibu dan bayi, serta mengajak keterlibatan masyarakat melalui edukasi, penyuluhan, dan pendampingan masyarakat.

Edukasi ini, kata dia, terutama diperuntukkan bagi ibu-ibu Posyandu dalam membangun kebiasaan hidup bersih dan sehat, serta menjaga kelestarian lingkungan melalui pengurangan penggunaan plastik dan pengelolaan pemilahan sampah secara bijak.

Baca juga: Cerita Bumi Bulk Store & Refillery jalankan bisnis ramah lingkungan

Head of Packaging Asia, PZ Cussons Parthesh Dave mengatakan pihaknya berhasil melakukan pengurangan penggunaan plastik hingga 92 persen pada Cussons Baby Gift Box, pengurangan penggunaan plastik sebanyak 16 persen dari kemasan tisu basah, dan pengurangan penggunaan plastik 11 persen pada kemasan.

“Tak hanya sampai di sini, perjuangan keberlanjutan PZ Cussons terefleksikan dengan target pengurangan plastik murni dalam kemasan hingga sepertiga pada tahun 2030 dari garis dasar tahun 2021, menggunakan 100 persen kemasan yang dapat didaur ulang atau diisi ulang atau dapat dibuat kompos pada tahun 2030, dan menggunakan 100 persen bersertifikat atau kertas daur ulang pada tahun 2025," kata Parthesh.

Selain dalam hal inovasi produk, PZ Cussons bekerja sama dengan Alfamart juga mengajak keterlibatan masyarakat luas dalam edukasi, penyuluhan, dan pendampingan terkait penggunaan plastik dan pemilahan sampah di 96 titik Posyandu di Indonesia dalam tiga bulan ke depan.

Baca juga: Tisu basah sudah cukup untuk bersihkan organ intim?

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023