Denpasar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali menerima berkas pendaftaran dari satu-satunya bakal calon (bacalon) DPD perempuan di Pulau Dewata untuk Pemilu 2024 yaitu Ni Luh Djelantik.

Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan di Denpasar, Rabu, menyebut penyelenggara terus mendorong keterlibatan perempuan dalam kontestasi ini, namun untuk jalur DPD sejak awal hanya satu perempuan yang menjalani proses pengumpulan syarat dukungan minimal.

“Kalau calon (perempuan) ya kita tetap berasumsi bahwa sekurang-kurangnya 30 persen, untuk DPRD Provinsi kami belum menerima tapi selalu mendorong, kalau untuk DPD kan yang menyerahkan dukungan minimal hanya satu dan daftar hari ini jadi satu dari 18 memang jauh dan kami tidak bisa memaksa,” kata dia.

Untuk pencalonan di jalur DPD sendiri merupakan bakal calon perseorangan, di mana dari 18 bakal calon yang berkesempatan mendaftar hanya Ni Luh Djelantik
sebagai sosok perempuan yang berkontestasi di Pemilu 2024.

Pada hari ke-10 pendaftaran bacalon DPD di KPU Bali, mantan anggota Partai Nasdem itu tiba membawa berkas dan diterima sebagai bacalon ke 13 yang mendaftar.

Lidartawan mengingatkan bakal calon lainnya yang belum hadir bahwa pendaftaran akan ditutup pada 14 Mei 2023 pukul 23.59, ia meminta agar pendaftar menyiapkan berkas sesuai persyaratan pada Silon.

“Saya sudah selalu menyampaikan sebelum ke sini baik dari partai politik atau perseorangan mohon koordinasi dengan helpdesk KPU Bali, konsultasi kalau sudah benar baru mendaftar biar tidak salah,” ujarnya.

Terkait upaya KPU Bali dalam mendorong keterlibatan perempuan, Lidartawan menegaskan soal rencana membentuk tempat pemungutan suara dengan seluruh penyelenggara di dalamnya perempuan.

Hal tersebut digagas untuk memantik minat perempuan terjun dalam proses penyelenggaraan serta tertarik untuk bergabung ke partai politik atau jalur perpolitikan lain di kemudian hari.

Sementara itu, bacalon DPD dari Bali Ni Luh Djelantik berharap agar Bali memiliki keterwakilan perempuan di pusat, apalagi melihat pemilih perempuan yang jumlahnya lebih dari 50 persen di Bali yang berpotensi mendukung sesama perempuan.

“Sudah 20 tahun, Bali tidak memiliki wakil rakyat perempuan. Hari ini saya bertaruh, bersumpah akan mengabdi untuk Bali, akan bekerja sepenuhnya demi kepentingan rakyat Bali, mereka akan mendukung terlepas dari saya seorang perempuan,” tuturnya.

Pengusaha tersebut menilai baik perempuan maupun laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk mengabdi bagi tanah kelahirannya.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023