Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 22 Juni mendatang, kata Gedung Putih pada Rabu, saat Washington berusaha memperdalam ikatan dengan negara demokrasi terbesar itu.

"Kunjungan itu akan memperkuat komitmen bersama negara kita untuk Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, makmur, dan aman serta tekad bersama untuk meningkatkan kemitraan teknologi strategis, termasuk dalam pertahanan, energi bersih, dan ruang angkasa,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam sebuah keterangan.

Biden sangat ingin memperkuat hubungan AS-India sebagai bagian dari usahanya memenangkan apa yang ia buat sebagai kontes antara masyarakat bebas dan autokrasi, terutama China.

Saat kunjungan Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval ke Washington pada Februari lalu, AS dan India meluncurkan sebuah kemitraan untuk memperdalam hubungan terkait peralatan militer, semikonduktor, dan kecerdasan buatan.

India sebelumnya telah membuat kecewa AS dengan berpartisipasi dalam latihan militer bersama dengan Rusia dan meningkatkan pembelian minyak mentah dari negara itu, yang merupakan sumber utama pendanaan untuk perang di Ukraina.
Baca juga: AS prihatin karena India jual minyak asal Rusia secara sembunyi

AS telah mendorong India untuk melakukan tindakan lebih untuk menghukum Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Hubungan Modi dengan Washington telah berkembang sejak 2005, ketika saat itu pemerintahan Presiden George W. Bush menolak pengajuan visanya di bawah undang-undang AS yang melarang masuknya orang asing yang telah melakukan "pelanggaran berat kebebasan beragama."

Langkah tersebut berakar dari pembunuhan lebih dari 1.000 orang yang sebagian besar adalah Muslim dalam kerusuhan yang berkaitan dengan sekte yang terjadi di negara bagian Gujarat, India tak lama setelah Modi menjadi menteri utamanya. Modi membantah telah melakukan kesalahan.

Presiden Barack Obama mengundang Modi ke Gedung Putih pada 2014, setelah partainya, Bharatiya Janata, beserta sekutu partainya menyapu bersih pemilihan India dengan kemenangan yang menjadikannya seorang PM dalam sebuah pergeseran politik besar yang memberi nasionalis Hindu itu dan partainya mandat untuk melakukan reformasi ekonomi.

Sumber: Reuters

Baca juga: AS, Jepang, India, Australia bahas peningkatan kerja sama
Baca juga: Australia dan India perkuat kerja sama ekonomi dan pertahanan

Penerjemah: Raka Adji
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023