Total kemarin tumpukan sampah itu di 55 TPS itu sekitar 3.000 meter kubik. Sekarang itu sudah diangkut sekitar 2000-an meter kubik. Masih sisa kurang dari setengahnya lagi di 30-an TPS
Bandung (ANTARA) -
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Jawa Barat menyebutkan bahwa dari 55 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang kelebihan kapasitas atau overload, sebanyak 25 TPS sudah berangsur normal kembali.

"Total kemarin tumpukan sampah itu di 55 TPS itu sekitar 3.000 meter kubik. Sekarang itu sudah diangkut sekitar 2000-an meter kubik. Masih sisa kurang dari setengahnya lagi di 30-an TPS," kata Kepala DLHK Kota Bandung Dudi Prayudi di Balai Kota Bandung, Kamis.

Menurut dia saat ini masih ada 30 TPS yang terus berproses untuk dinormalisasi baik dengan alat berat maupun dengan manual, sejalan dengan optimalisasi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) sementara Cicabe dan juga koordinasi dengan Pemprov Jabar terkait operasional TPA Sarimukti.

"Kami mengupayakan secepatnya normalisasi dilakukan. Seiring normalisasi, pengangkutan sampah reguler juga terus dilakukan. Di sisi lain, kami berharap juga operasional TPA Sarimukti dapa segera dilakukan," kata Dudi Prayudi.

Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyebutkan bahwa penanganan sampah masih menjadi prioritas utama Pemkot Bandung, termasuk operasional TPA sementara Cicabe dan normalisasi 55 TPS yang terus digenjot.

Di luar operasional TPA sementara Cicabe dan normalisasi 55 TPS yang terus digenjot, Ema juga menyebut Pemkot Bandung akan menggencarkan edukasi pengolahan sampah di level kewilayahan.

Ia optimistis jika upaya penanganan sampah Pemkot Bandung dibarengi kebijaksanaan masyarakat dalam mengelola sampah, maka permasalahan sampah di Kota Bandung bisa dikatakan selesai.

"Kami sadar ini tugas Pemerintah. Namun, tentunya kami tidak bisa berdiri sendiri. Perlu kolaborasi dari masyarakat, jadi bijaklah mengelola sampah," katanya.

Ia mencontohkan, penanganan sampah di RW 12 Kelurahan Maleer Kecamatan Batununggal, yang menurutnya jika kawasan tersebut menjadi inspirasi dan ditiru oleh seluruh wilayah di Kota Bandung, bukan tidak mungkin masalah sampah di Kota Bandung bisa teratasi.

Ke depannya, Pemkot Bandung akan menggelar sosialisasi penanganan sampah mandiri di Satuan Wilayah Kerja (SWK), mulai hari Minggu 14 Mei 2023.

Jajaki Kerja Sama
 
Selain berbagai upaya yang telah dilakukan, kata Dudi Prayudi, Pemkot Bandung juga menjajaki kerja sama untuk menghadirkan pengolahan sampah di TPA sementara Cicabe berupa pembakaran tersertifikasi.

Secara teknis, metode ini dilakukan agar dapat memaksimalkan kapasitas pengolahan sampah di TPA sementara Cicabe.

Sebelumnya, metode ini telah diterapkan di TPS Ciwastra atau dikenal dengan Wisanggeni Waste Insinerator.

"Ya, tetapi ini masih dalam tahap penjajakan agar alat ini bisa hadir di TPA sementara Cicabe," katanya.

Ia juga menyampaikan, kapasitas alat tersebut masih tergolong kecil, yakni delapan ton sampah saja. Meski begitu, proses kerja sama akan dijajaki untuk memaksimalkan kapasitas di TPA sementara Cicabe.

Pihaknya juga mengingatkan pentingnya peran masyarakat dalam pengeolaan sampah. Sehingga, upaya penanganan sampah di Kota Bandung dapat berjalan maksimal.

"Seperti contohnya di Ciwastra. Masyarakat bisa menahan sampahnya terlebih dahulu. Jadi memberi kami ruang untuk menangani permasalahan sampah," demikian Dudi Prayudi.

Baca juga: Bandung menyatakan minat untuk bekerja sama dalam pengolahan sampah di TPS

Baca juga: PKK Kota Bandung mengolah sampah pakaian menjadi kebaya untuk mengurangi sampah

Baca juga: Layanan TPA ditutup, warga Bandung diimbau kurangi sampah selama Lebaran

Baca juga: DLHK Bandung memastikan pengangkutan sampah ke TPA kembali normal

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023