Kota Gaza, Palestina (ANTARA) - Kelompok Jihad Islam Palestina pada Kamis menuntut Israel untuk menghentikan kebijakan pembunuhannya sebagai persyaratan guna menetapkan gencatan senjata.

Juru bicara kelompok tersebut Dawood Shihab mengatakan kepada Anadolu bahwa belum ada perkembangan yang didapat untuk mewujudkan gencatan senjata antara kelompok Palestina di Gaza dengan Israel.

"Pihak Mesir masih melanjutkan upaya dengan kelompok Palestina untuk mencapai gencatan senjata di Gaza," kata Shihab.

Dia menambahkan bahwa pemimpin senior Jihad Islam Mohammed Al-Hindi dijadwalkan untuk tiba di Kairo untuk membahas perkembangan dan menghentikan "agresi Gaza" oleh Israel.
Baca juga: PBB kutuk serangan yang tewaskan warga sipil di Gaza

Pada Rabu (10/5), seorang sumber Palestina mengatakan bahwa upaya Mesir untuk menjadi penengah gencatan senjata antara Israel dengan faksi Palestina di Gaza menemui kebuntuan.

"Pembicaraan gencatan senjata telah gagal karena para faksi bersikeras mewajibkan Israel untuk menghentikan kebijakan pembunuhannya," kata sebuah sumber kepada Anadolu dengan syarat anonimitas karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Setidaknya 25 warga Palestina tewas dan 76 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak Selasa (9/5), menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sementara itu tiga komandan senior militer kelompok Jihad Islam, istri-istri mereka dan anak-anak masuk dalam daftar korban tewas dalam serangan itu.

Faksi Palestina menembakkan serentetan roket ke arah Israel pada Rabu di tengah ketegangan menyusul serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: AS dan Israel bahas konflik Gaza
Baca juga: Balas serangan Israel di Gaza, pejuang Palestina tembakkan roket
Baca juga: Jerman dan Swiss prihatinkan kekerasan terus meningkat di Gaza

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023