Semua bus tidak dapat beroperasi di seluruh koridor...
Jakarta (ANTARA News) - Transportasi umum Transjakarta berhenti beroperasi di seluruh koridor akibat genangan banjir yang menutupi jalan-jalan yang menjadi rute busway tersebut.

"Semua bus tidak dapat beroperasi di seluruh koridor untuk sementara, karena ada rute-rute yang jalanannya tertutup oleh genangan air, sehingga bus tidak bisa lewat," kata Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Muhammad Akbar ketika dikonfirmasi, Kamis.

Menurut Akbar, koridor I Transjakarta rute Blok M-Kota terhalang oleh genangan air di kawasan Thamrin, sedangkan koridor II rute Pulo Gadung-Harmoni terhalang genangan air di Pulo Mas dan sekitarnya.

"Untuk koridor III rute Kalideres-Pasar Baru menjadi koridor yang paling parah terdampak banjir, khususnya di daerah Dispenda, Rawa Buaya dan Daan Mogot," ujar Akbar.

Akbar melanjutkan untuk koridor IV rute Pulo Gadung-Dukuh Atas, kata Akbar terhalang banjir di daerah Matraman dan Manggarai, sedangkan Koridor V rute Ancol-Kampung Melayu terhalang genangan air di Pedongkelan Ancol dan sekitar Kampung Melayu.

"Sementara itu, untuk koridor VI rute Dukuh Atas-Ragunan terhalang oleh genangan air di Ragunan sehingga tidak dapat dilalui bus Transjakarta," kata Akbar.

Untuk koridor VII rute Kampung Melayu-Kampung Rambutan, sambung Akbar, juga tertutup genangan air di sekitar Kampung Melayu dan di sepanjang Otista, sedangkan koridor VIII rute Lebak Bulus-Harmoni terhalang banjir yang menggenangi sejumlah ruas jalan di Daan Mogot.

"Koridor IX rute Pinang Ranti-Pluit tidak dapat dilewati akibat genangan air setinggi 80 sentimeter di Grogol. Sementara koridor X rute Tanjung Priuk-Cililitan tertutup genangan air di Kebon Nanas dan Plumpang," ungkap Akbar.

Koridor terakhir, lanjut Akbar, yaitu koridor XI rute Kampung Melayu-Wali Kota Jakarta Timur terhalang genangan air di sekitaran Otista, sehingga tidak dapat dilalui bus. Transjakarta, katanya, baru akan kembali beroperasi setelah banjir atau genangan air yang menutupi rutenya mulai surut.

(R027)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013